Kilas Emiten: UNIC, UNVR, PBID, dan TURI
Thursday, November 21, 2019       08:45 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini menarik diperhatikan untuk menambah referensi perdagangan saham hari ini, Kamis (21/11):
1. PT Unggul Indah Cahaya () mengalami penurunan kinerja pada kuartal III 2019. Pada kuartal III-2019, penjualan konsolidasian tercatat sebesar US$ 235,88 juta atau turun 12,12% dari pendapatan periode sebelumnya yang mencapai US$ 268,44 juta. Per September 2019, membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan sebesar US$ 7 juta, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, berhasil mengantongi laba bersih senilai US$ 17.95 juta. Meski demikian, pada kuartal III-2019 berhasil menekan beban pajak penghasilan hingga 93,2% menjadi US$ 741.879. Padahal, pada periode 2018 beban pajak penghasilan mencapai US$ 10,92 juta.
2. PT Unilever Indonesia Tbk () mendapatkan restu dari pemegang saham untuk melakukan perubahan nilai nominal saham perusahaan atau stock split. Perubahan nilai nominal saham perseroan tersebut yang semula berharga Rp 10 akan menjadi Rp 2 per sahamnya atau dengan rasio 5:1. Perseroan optimis dengan adanya stock split harga saham akan terjangkau oleh banyak investor retail, dan ke depannya akan mampu mendukung pertumbuhan bursa efek Indonesia karena adanya peningkatan likuiditas perdagangan saham . Adapun perubahan nilai nominal saham tersebut nantinya akan berlaku pada awal tahun depan. Selain menyetujui rencana stock split, RUPSLB juga menyetujui pergantian pergantian direksi , yaitu dengan mengangkat dua direksi yaitu Rizki Raksanugraha dan Arif Hudaya.
3. PT Panca Budi Idaman Tbk () mengalokasikan belanja modal senilai Rp100 miliar pada 2020, guna menyelesaikan pembangunan kapasitas baru di Pemalang, Jawa Tengah. Adapun, belanja modal yang terserap per kuartal III/2019 sekitar Rp137 miliar. Serapan belanja modal tersebut mencapai 68,5 persen dari alokasi belanja modal pada awal tahun sebesar Rp200 miliar. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, perseroan membukukan penjualan bersih Rp3,49 triliun, tumbuh 10,20 persen secara tahunan. Penjualan berasal dari segmen kantong plastik Rp1,95 triliun atau berkontribusi 55,75 persen terhadap total penjualan. Penjualan segmen kantong plastik tumbuh 4,87 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan segmen bijih plastik tumbuh 17,26 persen menjadi Rp1,39 triliun. Segmen bijih plastik berkontribusi 39,68 persen terhadap total penjualan. Adapun, segmen lain-lain sebesar Rp159,67 miliar atau tumbuh 22,02 persen secara tahunan. Meski penjualannya bertumbuh, laba bersih perseroaan turun 40,27 persen menjadi Rp147,82 miliar.
4. Penjualan motor PT Tunas Ridean Tbk ( TURI ) yang meningkat mampu mengkerek kinerja perseroan di tengah pelemahan penjualan mobil sepanjang 9 bulan pertama tahun ini. Berdasarkan data resmi perseroan, penjualan mobil TURI tersebut per September 2019 tercatat melemah 12% menjadi 33.626 unit, catatan tersebut sejalan dengan penjualan mobil nasional yang turun sebesar 12% menjadi 753.594 unit pada periode tersebut. Lebih lanjut, kontribusi laba dari bisnis rental turun 20% menjadi Rp40,5 miliar, yang disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari pelepasan atau penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi dari dampak kumulatif penggantian unit dengan armada berusia muda dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, penjualan sepeda motor TURI yang berada di pasar Pulau Sumatra, meningkat 2% menjadi 184.438 unit, peningkatan tersebut sejalan dengan pasar nasional perdagangan motor yang meningkat 4% sampai dengan September 2019 sebanyak 4,9 juta unit dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018. Dari situ, perseroan mencatatkan pendapatan senilai Rp10,30 triliun per September 2019, lebih rendah 4,11% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp10,46 triliun. Sementara itu, laba bersih periode yang berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat senilai Rp432,97 miliar, meningkat 6,34% dibandingkan dengan per September 2018 senilai Rp407,14 miliar.

Sumber : admin