Kilas Emiten: UNTR, ANTM, PZZA, dan DLTA
Monday, January 28, 2019       08:58 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini layak mendapat perhatian untuk memperkaya referensi trensaksi awal pekan ini, Senin (28/1):
1. PT United Tractors Tbk () akan terus mengembangkan lini bisnisnya tahun ini. Perseroan pun telah menyiapkan belanja modal untuk menunjang bisnis di tahun 2019, berkisar US$ 700-800 juta. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk lini bisnis kontraktor penambangan dan pemeliharaan kantor, warehouse, workshop, hingga fasilitas tambang. Sementara untuk sumber dana capex akan diambil dari kas internal perusahaan.
Perseroan sendiri menargetkan volume batubara pada 2019 sebanyak 9 juta ton. Volume produksi batubara tahun ini naik dari target produksi batubara tahun lalu sebesar 6,8 juta ton. Selain produksi batubara, perseroan juga menargetkan penjualan alat berat sebanyak 4.900 unit pada 2019. Target tersebut naik sekitar 2% ketimbang target penjualan alat berat pada tahun 2018 sebanyak 4.800 unit.
2, PT Aneka Tambang Tbk () terus memacu kinerja produksi dan penjualan pada tahun ini. Guna mempertahankan kesinambungan, perseroan pun memasang strategi untuk menjaga cadangan dan sumber daya mineralnya. Perseroan juga menganggarkan dana sebesar Rp. 120 miliar untuk aktivitas eksplorasi ketiga komoditasnya, yakni emas, nikel dan bauksit.
Mengutip laporan bulanan eksplorasi perseroan, sepanjang tahun lalu, perseroan mengeluarkan dana sebesar Rp. 30,06 miliar sebagai biaya eksplorasi ketiga komoditasnya. Emas, menjadi prioritas dengan menghabiskan dana eksplorasi sebanyak Rp 14,11 miliar yang terutama dihabiskan untuk eksplorasi model geologi dan pemboran di wilayah Pongkor, Bogor, pemboran inti di Cibaliung, Banten, serta tinjuan ke beberapa daerah prospek. Dengan kondisi cadangan dan sumber daya emas yang terbatas, maka saat ini perseroan memfokuskan pencarian sumber emas tambahan. Upaya yang dilakukan ialah dengan secara organik melakukan aktivitas eksplorasi rutin di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Antam, serta menjajaki sejumlah area yang dinilai prospektif. Di samping itu, perseroan juga tengah mengkaji opsi untuk melakukan akuisisi aset tambang emas yang memiliki profil baik.
3. PT Sarimelati Kencana Tbk () mengalokasikan belanja modal Rp450 miliar untuk tahun ini, guna merealisasikan penambahan hingga 60 gerai baru pada 2019. Adapun, gerai yang paling banyak dibuka yakni Pizza Hut Delivery (PHD) sebanyak 44 gerai. Sedangkan, Pizza Hut Restaurant (PHR) sebanyak 12 gerai dan Pizza Hut Express (PHE) sebanyak 4 gerai. PHD biasanya berupa ruko dengan ukuran sekitar 100 meter persegi. Manajemen juga mengatakan, perseroan akan mengalokasikan Rp450 miliar untuk belanja capex di tahun 2019. Alokasi capex dilakukan untuk menambah 50 gerai - 60 gerai baru, sama dengan penambahan gerai pada tahun lalu. Sumber pendanaan capex berasal dari hasil IPO, selain juga sebagian lagi dari dana hasil operasional perusahaan. Guna mendorong penjualan, perseroan juga bakal mengenalkan produk baru, renovasi outlet secara berkala, serta menyediakan aplikasi untuk customer Pizza Hut. Perseroan juga menyiapkan promo menarik terkait dengan ulang tahun ke 35 Pizza Hut Indonesia. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2018, perseroan mencatatkan penjualan bersih tumbuh 13,07% menjadi Rp2,57 triliun. Sedangkan laba periode berjalan tumbuh 20,52% menjadi Rp101,55 miliar.
4. PT Delta Djakarta Tbk () optimistis pendapatan tahun ini bisa tumbuh 10% dari tahun lalu. Perseroan juga menargetkan penjualan sebesar Rp 897,79 miliar. Perseroan pun akan fokus untuk melakukan ekspansi ke mancanegara salah satunya adalah negara Vietnam dan juga Thailand. Kedua negara Asia Tenggara itu merupakan pasar potensial bir. Selain itu dengan adanya ekspor, akan membantu pemerintah untuk menguatkan rupiah. Sebagai informasi saja, perseroan telah memiliki beberapa pangsa pasar ekspor, namun yang aktif hanya di negara Timor Leste dan Taiwan. Mengintip laporan keuangan perseroan pada kuartal III/2018 silam, penjualan ekspor berkontribusi 0,44% ke total penjualan bersih. Pada kuartal III/2018 perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 627,785 miliar. Target penjualan bersih perseroan naik 5% pada tahun lalu diproyeksikan dapat tercapai, alasannya sejak 2016 silam perseroan selalu membukukan penjualan 70% di kuartal III dari target yang ditetapakan. Pada kuartal III tahun lalu, penjualan Rp 627,76 miliar, artinya jika disetahunkan penjualan dapat mencapai Rp 816,18 miliar, bahkan dapat melampaui.

Sumber : admin