Kilas Emiten: WEGE, TGRA, JPFA, dan DAYA
Friday, March 01, 2019       08:58 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi sebelum transaksi pagi ini, Jumat (1/3):
1. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk () berhasil mencatatkan pertumbuhan sepanjang tahun lalu. Adapun pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih perusahaan berurutan sebesar 49,61% dan 50,65%. Slain itu jasa konstruksi menjadi kontributor terbesar dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,45 triliun disusul dari segmen properti sebesar Rp 368,44 miliar. Tercatat beban usaha perseroan juga meningkat signifikan dari tahun 2017 sebesar Rp 3,43 triliun tumbuh 52,18% menjadi Rp 5,22 triliun. Selanjutnya untuk pos laba bersih perseroan sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp 444,24 miliar, sedangkan pada periode yang sama laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 294,87 miliar.
2. PT Terregra Asia Energy Tbk () mengumumkan kemitraan dengan Mitsui & Co. (Mitsui) dan Shikoku Electric Power (Yonden) melalui perjanjian jual beli (SPA) yang ditandatangani pada 14 Februari 2019 di Tokyo. Melalui perjanjian tersebut, Mitsui dan Yonden masing-masing mengakuisisi 15% saham anak usaha perseroan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga air, sehingga totalnya mencapai 30% saham. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat perseroan dalam mengembangkan PLTA . Manajemen menyampaikan bahwa kemitraan tersebut merupakan investasi pertama Mitsui dan Yonden dalam bidang PLTA di Asia Tenggara. Dengan bantuan kedua mitra baru dapat memperkuat misi perseroan dalam mengembangkan pembangki energi terbarukan. Sebagai informasi saja, saat ini perseroan memiliki dua anak usaha yakni Terregra Hydro Power (THP) dengan bidang PLTA , dan Terregra Solar Power (TSP) di bidang PLTS dengan portofolio proyek di Sumatera, Indonesia Timur, dan Australia Selatan. Sampai 2023, perseroan juga berencana membangun pembangkit berdaya 600 MW.
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk () membukukan laba bersih Rp2,17 triliun pada 2018, melonjak 132,22% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp933,17 miliar. Dalam laporan keuangan tidak diaudit, manajemen melaporkan pendapatan 2018 sebesar Rp34,01 triliun. Nilai itu meningkat 14,89% yoy dari sebelumnya Rp29,6 triliun. Beban pokok penjualan pada 2018 juga naik menuju Rp26,8 triliun dari sebelumnya Rp24,58 triliun. Namun, laba bruto masih meningkat 7,21 triliun dibandingkan Rp5,02 triliun pada 2017. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih mencapai Rp2,17 triliun pada 2018. Angka itu melonjak 132,22% yoy dari sebelumnya Rp933,17 miliar.
4. PT Duta Intidaya Tbk () mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 50,49% sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan tahunan, perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp547,32 miliar atau naik 50,49% dari posisi pada 2017 sebesar Rp363,68 miliar. Namun demikian, perseroan juga mencatatkan kenaikan beban usaha sebesar 41,70% menjadi Rp241,85 miliar yoy dibandingkan dengan Rp170,67 miliar pada 2017. Selanjutnya, perseroan mampu mencatatkan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp6,30 miliar pada 2018 atau berbalik dari posisi rugi pada tahun sebelumnya sebesar Rp4,69 miliar.

Sumber : admin