Kilas Emiten: WIKA, ELSA, HITS, dan JSMR
Tuesday, November 27, 2018       08:42 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan sebelum memulai transaksi pagi ini, Selasa (27/11):
1. PT Wijaya Karya Tbk () berencana mengemisi perpetual bond Rp500 miliar hingga Rp1 triliun pada akhir tahun ini untuk memacu investasi pada awal 2019. Perseroan menjelaskan bahwa dana yang dihimpun akan digunakan untuk mendorong investasi pada kuartal I/2019. Kucuran dana dari perpetual bond rencananya akan digunakan berinvestasi di beberapa objek sektor energi. Manajemen menyatakan penerbitan perpetual bond menjadi pengimbang investasi perseroan. Oleh karena itu, total penerbitan nantinya akan bergantung kepada investasi yang dilakukan perseroan. Di sisi lain, rencana emisi tersebut tidak akan terpengaruh dengan proses pembentukan Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan (PPK). Pasalnya, dua hal tersebut tidak memiliki korelasi satu sama lain.
2. PT Elnusa Tbk () mengupayakan diversifikasi kontrak jasa untuk menghadapi penurunan harga minyak global. Perseroan mengatakan, sebagai pelaku industri jasa migas yang sudah dalam berdiri, perusahaan tentunya harus selalu siap dengan kondisi fluktuasi harga minyak mentah. Elnusa memiliki kontrak jasa hulu migas, jasa transportasi dan distribusi energi di hilir, dan jasa penunjang migas. Total kontrak baru yang dikantongi sepanjang 10 bulan pertama 2018 mencapai Rp3 triliun. Sampai akhir tahun, perseroan masih mengincar sejumlah kontrak baru. Proyek yang diincar terutama jasa perawatan lapangan migas dan jasa perawatan operasional.
3. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk () membidik kenaikan pendapatan sebesar 21% pada tahun depan, didukung oleh perluasan bisnis perseroan secara organik. Manajemen menyatakan pada tahun ini, pertumbuhan industri kapal 7%--8%, membaik dari tahun lalu yang sebesar 4,1%. Untuk tahun depan, perseroan akan mengalokasikan US$62 juta untuk pembelian 5 buah kapal. Sepanjang tahun ini, perseroan telah menggelontorkan investasi sebesar US$18 juta untuk pembelian 1 unit kapal LNG, US$8,7 juta untuk pembelian kapal oil tanker, dan US$11 juta untuk pembelian LPG Tanker. Perseroan juga menginvestasikan US$20 juta untuk sebuah proyek FSRU . Selain membidik kenaikan pendapatan pada kisaran 21%, perseroan juga menetapkan target raihan laba periode berjalan pada kisaran 20%.
4. PT Jasa Marga Tbk () penundaan penerbitan instrumen Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau dinfra perusahaan diklaim tidak menganggu rencana ekspansi perseroan. Manajemen menjelaskan bahwa alasan utama penundaan penerbitan dinfra yakni kondisi pasar yang tidak kondusif. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk tidak menempuh skema pembiayaan tersebut. Kendati dilakukan penundaan, perseroan mengklaim tidak akan mencari instrumen pengganti. Pasalnya, perseroan telah melakukan antisipasi sejak jauh hari. Dana dinfra tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan pada proyek-proyek jalan tol . Skema ini nantinya akan menjadi alternatif pendanaan bagi dan anak usahanya untuk terus melakukan pembangunan jalan tol yang mendukung konektivitas nasional.

Sumber : admin