Kilas Emiten: WSBP, PPRE, ISSP, dan CPRO
Wednesday, December 19, 2018       08:38 WIB

Ipotnews - Berikut kilas emiten yang layak mendapat perhatian untuk memperkaya referensi perdagangan hari ini, Rabu (19/12):
1. PT Waskita Beton Precast Tbk () akan menutup akhir tahun 2018 dengan cashflow operasional positif yang signifikan sekitar Rp 1,1 triliun. Perseroan mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena rasio posisi utang berbunga terhadap modal yang masih sebesar 0,77x, masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5x. Tahun ini telah menuntaskan proyek Tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama . Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan dengan non-turnkey, tetapi sebagai kompensasinya kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai. Saat ini masih menyisakan 2 proyek turnkey yaitu proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar ( KLBM ) dan Cimanggis - Cibitung. Pembayaran termin sudah terealisasi sebesar Rp665 miliar.
2. PT PP Presisi Tbk () memastikan kapasitas alat berat yang dimiliki perseroan akan mencukupi untuk mendukung pencapaian target kontrak baru senilai Rp5,5 triliun - Rp6,0 triliun dan target pendapatan sebesar Rp4,0 triliun - Rp4,5 triliun pada tahun depan. Manajemen mengatakan bahwa perseroan sedang membidik proyek-proyek infrastruktur seperti proyek pelabuhan Patimban paket I & IV dan proyek pembangunan jalur kereta api Lahat-Muara Enim. memiliki mobile fleet lebih kurang 2.400 unit. Mobile fleet tersebut berasal dari brand-brand ternama antara lain, Caterpillar, Liebherr, Bomag, Wirtgen, Sumitomo, Komatsu, Kobelco, Hino, Sakai dan sebagainya. Selain kapasitas fleet yang dapat diandalkan, kepercayaan yang diperoleh tersebut juga didapat karena kemampuan untuk men-delivery pekerjaannya secara terintegrasi sehingga tercipta value added yang dinikmati oleh pemilik proyek/pemberi kerja.
3. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk () membidik kenaikan penjualan bersih pada tahun depan dapat mencapai 20%, bertumpu pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan properti yang menggeliat. Adapun target penjualan 20% pada tahun depan tersebut merupakan sasaran konservatif, mengingat hingga September 2018 perseroan membukukan penjualan sebesar Rp3,4 triliun atau meningkat 25% dari periode sama tahun sebelumnya (yoy). Hingga akhir tahun, menargetkan pendapatan di level Rp4 triliun. Pada tahun depan, Johanes mengatakan perseroan tidak memiliki investasi signifikan setelah penambahan kapasitas pabrik pada 2016 lalu. Perseroan hanya menganggarkan belanja modal sebesar US$5 juta--US$10 juta. Belanja modal tersebut akan bersumber dari kas internal perseroan, dan hanya digunakan untuk membiayai operasional, maintenance, dan proses pemindahan pabrik perseroan dari Surabaya ke Gresik yang sudah direncanakan sejak tahun ini.
4. PT Central Poteina Prima Tbk () akan mengandalkan bisnis pakan ikan dalam menggenjot pendapatan pada tahun depan. Manajemen memaparkan pada tahun depan, perusahaan akan fokus mengembangkan kapasitas yang sudah ada, khususnya dari segmen bisnis pakan, dan memastikan pelayanan kepada klien dapat semakin baik. Per September 2018, pendapatan perusahaan tercatat naik 16,68% secara tahunan menjadi Rp5,58 triliun dari Rp4,78 triliun. Sementara itu, laba bersih mencapai Rp1,74 triliun, berbalik dari rugi bersih sebesar Rp2,33 triliun pada September 2017. Peningkatan kinerja terutama didorong oleh penjualan pakan senilai Rp4,22 triliun dan produk makanan sebesar Rp1,06 triliun. Masing-masing segmen meningkat dari posisi per September 2017 sebesar Rp3,72 triliun dan Rp812,64 miliar.

Sumber : admin