Kilas Emiten: WSBP, TOTL, IMAS, dan BUMI
Wednesday, October 03, 2018       08:40 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut menarik menjadi perhatian sebelum memulai transaksi hari ini, Rabu (3/10):
1. PT Waskita Beton Precast Tbk () masih mengejar sejumlah kontrak baru untuk mencapai target realisasi 2018 sejalan dengan realisasi yang baru mencapai 51,80% per September 2018. Manajemen mengatakan perseroan masih membidik proyek-proyek lain untuk mengerek realisasi kontrak baru. Apalagi, beberapa pekerjaan telah jelas teridentifikasi. Dengan realisasi kontrak baru per September 2018, perseroan telah merealisasikan 51,80% dari target yang dibidik pada 2018. Total kontrak baru yang diincar mencapai Rp8,3 triliun tahun ini. Sebagai catatan, menurunkan target kontrak baru pada 2018. Nilai yang dibidik diturunkan dari awalnya Rp11,52 triliun menjadi Rp8,3 triliun.
2. PT Total Bangun Persada Tbk () merealisasikan 73,75% kontrak baru dari target yang dibidik Rp4 triliun pada 2018. Manajemen mengungkapkan perseroan mendapatkan tambahan kontrak baru Rp346 miliar pada September 2018. Jumlah tersebut berasal dari proyek joint operation The Haven Lagoi Bay, Bintan, Kepulauan Riau. Total nilai kontrak proyek tersebut senilai Rp1,15 triliun. Dari situ, emiten berkode saham tersebut mendapatkan jatah 30%. Di sisi lain, perseroan mengatakan proyek yang sedang dihitung senilai Rp9,6 triliun. Komposisi pekerjaan dalam pipeline tersebut yakni apartemen 40%, kantor 20%, kawasan terpadu 20%, serta hotel dan mal 20%. Kendati demikian, menggarisbawahi risiko tertundanya perolehan kontrak. Hal itu sejalan dengan beberapa pengembang yang masih ragu-ragu untuk memulai proyek.
3. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk () berencana menjual 5,1% saham milik anak usahanya PT IMG Sejahtera Langgeng di PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Manajemen mengungkapkan, NMI menderita kerugian dalam beberapa tahun terakhir dan perseroan sudah tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap entitas asosiasi tersebut. Lebih lanjut, kerugian yang dialami NMI dinilai membebani laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian perseroan sehingga mengurangi kinerja perseroan untuk meningkatkan keuntungan. Transaksi tersebut disepakati senilai Rp135 miliar atau berada di atas nilai pasar wajar Rp133,87 miliar.
4. PT Bumi Resources Tbk () memperkirakan harga batubara akan berada di atas US$ 100 per ton selama 6 hingga 12 bulan ke depan. Meski demikian, harga batubara kalori rendah (di bawah 5.000 GAR), diperkirkan masih akan tertekan, akibat ekspor yang merosot di harga US$ 2 hingga US$ 3 dari batas harga domestik. Berkaca dari pergerakan harga batubara sepanjang Agustus yang masih tinggi di level US$ 115 per ton, perusahaan optimistis untuk mencetak produksi tinggi. Produksi batubara di Kaltim Prima Coal (KPC) juga mengalami kenaikan pada Agustus, setelah sempat merosot di Juli lalu. Untuk rata rata harga produksi batubara KPC adalah US$ 70 per ton, karena penjualan batubara kelas tersebut lebih rendah. Meskipun begitu, penjualan batubara kalori rendah mulai mengalami peningkatan di September 2018.

Sumber : admin