Kilas Emiten: WSBP, WSKT, CPIN, ITMG, BSSR, dan FASW
Monday, April 23, 2018       08:58 WIB

Ipotnews - Memulai transaksi di awal pekan ini, Senin (23/4), sejumlah berita emiten berikut layak dipertimbangkan:
1. PT Waskita Beton Precast Tbk () mendapatkan tiga nilai kontrak baru tambahan sampai dengan pertengahan April 2018. Secara detail, manajemen merinci sejumlah proyek tersebut yaitu National Capital Integrated Coastal Development Rp121 miliar, jalan tol Kunciran-Parigi Rp28 miliar, dan pekerjaan Hyundai Rp84 miliar. Dari sisi pembayaran termin, perseroan juga mendapatkan tambahan dana segar Rp400 miliar. Total penerimaan termin Rp3,26 triliun sampai dengan 12 April 2018. membidik komposisi perolehan proyek baru 60% berasal dari induk usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, pada tahun ini. Dengan demikian, target NKB perseroan Rp11,52 triliun pada 2018.
2. PT Waskita Karya Tbk () Realisasi perolehan kontrak baru perusahaan melambat di kuartal I/2018. Manajemen mengatakan bahwa perseroan mengantongi total nilai kontrak baru Rp3,6 triliun sampai dengan kuartal I/2018. Pekerjaan baru yang didapatkan perseroan masih didominasi oleh proyek infrastruktur. Dengan pencapaian tersebut, baru merealisasikan 5,14% nilai kontrak baru dari target yang dipasang pada 2018. Manajemen menyebut membidik kontrak baru hingga Rp70 triliun tahun ini. Realisasi tersebut melambat dibandingkan kuartal I/2017 sebesar Rp11,65 triliun.
3. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk () mengekspor perdana produk olahan ayam ke Jepang dan Timor Leste. Ekspor perdana ini diharapkan bisa menjadi pintu masuk untuk mengembangkan ekspor ke negara-negara lain di tahun 2018 dan di masa depan. Ekspor ini dilakukan untuk menjaga agar produksi unggas tetap stabil dan harga tetap terjaga.
Perseroan menjelaskan, selain melepas ekspor produk-produk olahan berbasis ayam, pihaknya juga mengekspor pakan ternak. ualitas pakan ternak yang diproduksi perusahaan telah diakui oleh negara lain sehingga layak untuk terus ditingkatkan. Sedangkan pada Mei 2018 nanti, juga akan mengekspor anak ayam usia sehari atawa day old chicken (DOC) dari Kupang, Nusa Tengara Timur (NTT).
4. PT Indo Tambangraya Megah Tbk () Hingga kuartal-I 2018, perusahaan telah menjual sebanyak 0,45 juta ton batubara ke pasar domestik. Perseroan menargetkan volume penjualan batubara sebesar 25 juta ton. Sementara volume produksi tahun ini ditargetkan mencapai 22,5 juta ton. Sesuai aturan pemerintah terkait domestic market obligation (DMO) batubara sebesar 25% dari produksi setahun, maka masih harus menyetor sebanyak 5,33 juta ton lagi. Sebagai perbandingan, pada tahun 2017 lalu, Indo Tambangraya memproduksi 22,1 juta ton batubara. Adapun volume penjualan batubara mencapai 23,1 juta ton batubara.
5. PT Baramulti Suksessarana Tbk () menyiapkan belanja modal sebesar US$ 20 juta pada tahun ini. Belanja modal tersebut berasal dari internal dan eksternal. Penggunaan belanja modal tahun ini antara lain sebesar US$ 7 juta untuk eksplorasi dan US$ 6,2 juta untuk pembelian mesin dan alat berat. Kemudian, fasilitas infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya masing-masing sebesar US$ 3,5 juta. Tahun lalu, realisasi capex perseroan sebesar US$ 6,621 juta. Alokasi terbanyak digunakan untuk eksplorasi sebesar US$ 4,573 juta dan pembelian mesin dan alat berat sebesar US$ 1,516 juta. Sisanya untuk fasilitas infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya.
6. PT Fajar Surya Wisesa Tbk () membukukan laba Rp 326,04 miliar pada triwulan I-2018. Jumlah tersebut meningkat 121,11% dari capaian periode yang sama tahun lalu yakni Rp 147,45 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan . Sampai kuartal pertama, berhasil membukukan pendapatan Rp 2,42 triliun, naik 50,31% bila dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,60 triliun.
Sementara itu, laba kotor perusahaan juga tercatat mengalami peningkatan sebanyak 111,39% dari Rp 321,70 miliar menjadi Rp 680,07 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2018. Sedangkan, beban pokok pendapatan turut mengalami peningkatan dari kuartal I-2017 sebesar Rp 1,28 triliun dan beban pokok pendapatan kuartal I-2018 sebesar Rp 1,74 triliun.

Sumber : admin