Kilas Emiten: WSKT, GIAA, INDY, INCO, dan MAPA
Tuesday, November 06, 2018       08:43 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut menarik diperhatikan sebelum memulai perdagangan hari ini, Selasa (6/11):
1. PT Waskita Karya Tbk () memproyeksikan pekerjaan jalan tol masih menjadi penopang perseroan untuk mencapai target pertumbuhan laba bersih hingga 7% pada akhir tahun ini. Sementara itu, laba bersih diperkirakan tumbuh sekitar 6%-7% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu. mengantongi pertumbuhan pendapatan usaha 90,11% secara tahunan menjadi Rp45,21 triliun pada 2017. Sementara itu, laba bersih yang dikantongi naik 126,90% secara tahunan menjadi Rp3,88 triliun pada tahun lalu. Perseroan optimistis dapat mencapai target yang dipasang. Salah satu penopang proyeksi tersebut yakni progras pekerjaan yang sesuai jadwal.
2. PT Garuda Indonesia Tbk () menyebut upaya perseroan untuk melakukan renegosiasi kontrak penyewaan pesawat akan mulai berdampak positif pada kinerja keuangan pada sisa tahun ini. Manajemen menyampaikan sejauh ini perseroan menilai operasional perusahaan masih on track untuk dapat mencapai nilai rugi bersih 2018 di bawah US$100 juta. Garuda Indonesia membukukan kerugian dalam beberapa tahun terakhir, namun pada tahun ini nilainya terus mengecil. Pada periode yang berakhir 30 September, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar US$3,22 miliar, meningkat tipis 3,47% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) yang sebesar US$3,11 miliar. Perseroan menambahkan, pada kuartal IV/2018 kinerja perseroan akan ditolong dari hasil renegosiasi kontrak sekaligus pendapatan bisnis pendukung.
3. PT Indika Energy Tbk () memiliki cara jitu dalam menyikapi penurunan indeks saham pertambangan sebulan terakhir ini. Seperti diketahui bahwa indeks saham tambang minus 6,59% sebulan terakhir ini atau terburuk di antara sektor-sektor lainnya di BEI. Perseroan mengatakan memilih fokus pada faktor internal dengan terus mengoptimalkan produksi batubara dan efisiensi operasional perusahaan dan saat ini kinerja perusahaan tengah berjalan sesuai target. Untuk diketahui, sepanjang kuartal III-2018, Indika Energy berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 2,1 miliar, atau meningkat 213,9% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu. Faktor utama meningkatnya pendapatan di antaranya berasal dari pendapatan Kideco sebesar US$ 1.4 miliar yang telah dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perusahaan setelah akuisisi tambahan saham di Kideco pada Desember 2017, juga pendapatan Petrosea yang meningkat 67% menjadi US$ 301,8 juta berkat bertambahnya bisnis kontrak pertambangan dan engineering & construction.
4. PT Vale Indonesia Tbk () akan fokus optimalkan produksi hingga akhir 2018. Perseroan juga siapkan berbagai strategi demi mempertahankan daya saing perusahaan untuk jangka panjang. Asal tahu saja, catatan produksi di kuartal III-2018 Vale berada di bawah rencana. Volume produksi dibukukan 4%, lebih rendah dibandingkan volume produksi yang direalisasikan di kuartal sebelumnya. Akibatnya, harus merevisi target produksi 2018 menjadi 75.000 ton, lebih rendah dari target sebelumnya yaitu 77.000 ton. Selain itu, produksi Nikel matte sepanjang 2018 tercatat tumbuh 6%, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lantaran tingkat kandungan nikel rata-rata yang lebih rendah. Meski begitu, mengklaim masih mencatatkan keuntungan di kuartal III-2018 dengan angka pendapatan yang lebih tinggi.
5. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk () akan mengembangkan merek Clarks di pasar Indonesia dengan pengalaman dan keahlian yang dimilikinya. juga akan menawarkan produk-produk Clarks yang sesuai dengan gaya hidup dan kemampuan daya beli konsumen. Sementara, Jack Quinlan, Asia Pacific Regional President of Clarks mengatakan bangga dapat bermitra dengan mengingat keahlian dana pengalaman yang dimiliki, sehingga itu memberikan pengalaman baru bagi Clarks di pasar Indonesia. Kemitraan baru ini bertujuan untuk menjadikan Clarks sebagai merek sepatu ternama di Indonesia dan memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan konsumen dan pasar Clarks yang diharapkan dapat dijual di lebih dari 100 gerai dalam 5 tahun pertama kemitraan ini. Untuk tambahan informasi, C&J Clark Limited, pemilik merek Clarks, merupakan perusahaan swasta produsen sepatu yang didirikan di Street, Somerset di Britania Raya oleh keluarga Clark pada tahun 1825. Kantor pusat global dari Clarks masih berbasis di Street.

Sumber : admin