Kilas Emiten: ZINC, INCO, TINS, dan ANTM
Tuesday, February 12, 2019       08:52 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk memperkaya referensi perdagangan hari ini, Selasa (12/2):
1. PT Kapuas Prima Coal Tbk () akan mengoptimalkan operasi pabrik flotasi kedua untuk meningkatkan kontribusinya pada pendapatan 2019. Manajemen menyampaikan bahwa sejak Desember 2018, perseroan sudah memproduksi skala 500 ton per hari secara terus-menerus oleh pabrik flotasi kedua, dan diharapkan akan dapat berjalan optimal pada Maret/April 2019. Adapun dengan pengoperasian fasilitas flotasi kedua tersebut, perseroan akan dapat memproduksi bijih sekitar 450.000 ton ore. Dengan rata-rata kadar sebesar 10% yang akan menghasilkan konsentrat seng sebesar 45.000 ton dan timbal 30.000 ton. Perseroan juga akan meningkatkan volume produksi harian menjadi 2.500 ton, sedangkan produksi bulanan menuju 7.000-7.500 ton dari sebelumnya 5.500-5.500 ton per bulan.
2. PT Vale Indonesia Tbk () bersiap mendapat suntikan dana baru melalui skema divestasi yang harus dilakukan perseroan untuk memenuhi regulasi pemerintah sekaligus tertera dalam ketentuan kontrak karya. Pada tahun ini, perseroan juga mematok target produksi nikel matte sebesar 74.000-76.000 ton. Volume tersebut merupakan pencapaian maksimal perseroan mengingat salah satu pembangkit listrik perseroan akan dihentikan sementara untuk peremajaan. Selain itu, perusahaan pun tengah menyiapkan joint venture (JV). Untuk eksplorasi dan sejumlah studi ekspansi, pada tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal hingga US$200 juta. Hal tersebut mencakup sustaining capital dan proyek peningkatan kapasitas di smelter Sorowako, serta pengerjaan awal proyek Bahadopi dan Pomalaa.
3. PT Timah Tbk () tengah mengkaji peningkatan kapasitas dari fasilitas pengolahan berteknologi ausmelt dari 35.000 metrik ton, menjadi 40.000 metrik ton logam per tahun. Pada Maret 2019, rencananya perseroan akan mengoperasikan fasilitas pengolahan baru berteknologi fuming. Jika perseroan akan membangun fasilitas pengolahan berteknologi ausmelt dengan kapasitas maksimal 35.000 ton per tahun, perseroan akan menginvestasikan dana sebesar US$56 juta atau sekitar Rp782,04 miliar jika menggunakan asumsi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Februari 2019 yang berada di level Rp13.965 per US$. Manajemen juga menyampaikan bahwa potensi peningkatan kapasitas ausmelt hingga ke 40.000 metrik ton per tahun diperkirakan membutuhkan dana investasi hingga Rp1 triliun. Dana ini pun akan dihimpun perseroan melalui sejumlah proses pembiayaan.
4. PT Aneka Tambang Tbk () menyebut akan mengakselerasi program penghiliran mineral untuk dapat merampungkan seluruh proyek pada 2021. Saat ini, perseroan memiliki 2 proyek smelter nikel dan 1 smelter bauksit yang pembangunannya masih berjalan. Pada Juli 2019, perseroan akan menyelesaikan proyek smelter feronikel di Halmahera Timur dengan kapasitas 13.500 nikel dalam feronikel (TNi). Dalam dua bulan ke depan, perseroan pun akan merampungkan studi pembiayaan untuk proyek smelter di lokasi yang sama. Manajemen mengungkapkan bahwa proyek downstream perseroan ini pada akhir 2021 akan selesai sehingga pada tahun 2022 seluruh ore sudah bisa diserap.

Sumber : admin