Kilas emiten: LPPF, MERK, HRTA, dan RANC
Wednesday, July 31, 2019       09:03 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk memperkaya referensi transaksi hari ini, Rabu (31/7):
1. PT Matahari Departemen Store Tbk () mengantongi pendapatan bersih senilai Rp5,95 triliun sepanjang semester I/2019 atau meningkat 0,6 persen, sedangkan penjualan kotor pada periode tersebut tercatat senilai Rp10,54 triliun. Hingga semester I/2019, same store sales growth ( SSSG ) perseroan sebesar 0,6 persen dan laba bersih sebesar Rp 1,16 triliun atau setara dengan 11 persen dari penjualan. Saat ini perseroan juga mengoperasikan 162 gerai di 75 kota di seluruh Indonesia, setelah membuka 1 gerai format besar baru di Bandung (Jawa Barat) dan 2 gerai specialty stores di Surabaya (Jawa Timur) dan Cibubur (Jawa Barat). Pada 29 Mei 2019, perseroan telah melakukan pembayaran dividen final untuk tahun buku 2018 sebesar Rp933,6 miliar atau sebesar Rp333,2 per saham, setara dengan 85 persen dari laba bersih 2018 (50 persen dari laba bersih sebelum penurunan nilai).
2. PT Merck Tbk () membukukan pendapatan operasi yang dilanjutkan Rp316,79 miliar pada semester I/2019, naik 7,22 persen dibandingkan dengan semester I/2018 Rp295,45 miliar. Meski penjualan naik, namun laba perusahaan tergerus oleh kenaikan sejumlah beban dan kerugian kurs, sehingga laba periode berjalan jadi Rp6,12 miliar, setelah pada semeter 1/2018 mencatat laba Rp90,31 miliar. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan naik 13,39 persen menjadi Rp210,64 miliar. Sehingga, perseroan menghasilkan laba kotor Rp106,15 miliar, turun 3,21 persen secara tahunan. Beban penjualan juga tercatat naik 7,55 persen menjadi Rp61,51 miliar. Perseroan mencatat rugi kurs Rp1,12 miliar, dari sebelumnya memperoleh laba kurs Rp396,47 juta. Dari raihan tersebut, perseroan mengantongi laba dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp6,12 miliar semester I/2019, turun 79,76 persen dibandingkan dengan semester I/2018 Rp30,24 miliar.
3. PT Hartadinata Abadi Tbk () mencatatkan kinerja yang positif pada semester I 2019. Penjualan neto naik 15,69% year on year (yoy) dari yang sebelumnya Rp 1,53 triliun pada semester I 2018 menjadi Rp 1,77 triliun. Adapun penjualan bersih terdiri dari penjualan perhiasan dan logam mulia yakni grosir berkontribusi sebanyak 80% atau sebesar Rp 1,56 triliun, kemudian penjualan perhiasan dari toko sebesar Rp 202,2 miliar dan imbalan waralaba sebesar Rp 2,88 miliar. Adapun beban pokok penjualannya naik menjadi Rp 1,6 triliun sehingga laba bruto yang dihasilkan pada tengah tahun ini sebesar Rp 168,46 miliar atau naik 15,84% yoy. Dengan perolehan pendapatan yang tumbuh cukup baik dan laba kotor yang juga naik, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ikut naik 17,35% yoy menjadi Rp 86,38 miliar dari yang sebelumnya Rp 73,61 miliar pada semester I 2018. Pada tengah tahun ini mencatatkan aset sebesar Rp 1,85 triliun yang naik 20% yoy dari sebelumnya Rp 1,53 triliun pada Desember 2019. Adapun jumlah liabilitasnya juga tumbuh hingga 58,7% yoy menjadi Rp 705,65 miliar. Sebagai informasi saja, pada April 2019 lalu baru saja menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) syariah Mudharabah I Hartadinata Abadi Senilai Rp 250 miliar untuk mendukung ekspansi gerainya.
4. PT Supra Boga Lestari Tbk () mencatatkan kenaikan tipis pendapatan pada periode enam bulan pertama di 2019. Melansir laporan keuangannya di semester I 2019, mencatatkan pertumbuhan 2,23% pendapatan bersih dari sebelumnya Rp 1,17 triliun pada semester I 2018 menjadi Rp 1,19 triliun. Kontribusi pendapatan bersih pada periode tengah tahun ini terbanyak dari penjualan 99 Ranch Market sebesar Rp 477,30 miliar dan Farmers Market sebesar Rp 695,28 miliar. Adapun EBITDA yang diperoleh pada paruh pertama 2019 ini sebesar Rp 27,84 miliar dari sebelumnya Rp 25,3 miliar sehingga tumbuh 10,03% yoy. Pertumbuhan EBITDA ini tentunya juga mengerek laba 16,31% yoy menjadi Rp 24,75 miliar. Pada akhir Juni, mencatatkan jumlah aset sebesar Rp 904,61 miliar, hanya naik 0,06% ketimbang posisi akhir 2018.

Sumber : admin