Kinerja Erajaya (ERAA) bakal mentereng di semester II, analis sarankan buy
Wednesday, September 23, 2020       13:11 WIB

JAKARTA. Kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk () masih merosot selama semester I tahun ini. Tapi di semester II-2020, emiten ini dinilai telah memiliki strategi khusus untuk mengerek kinerja.
Putu Chantika Putri Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam riset 21 September 2020 menjelaskan, Erajaya Swasembada () memiliki portofolio yang luas. "Kami yakin kinerja perlahan-lahan akan meningkat pada semester II tahun ini berkat diskon dan penawaran promosi seperti Eraversary dan peluncuran smartphone yang akan datang," terang dia seperti dikutip dalam riset.
Pada kuartal II tahun ini, penjualan telepon seluler turun 26% secara tahunan menjadi Rp 4,7 triliun. Penjualan segmen telepon seluler berkontribusi 74% dari total pendapatan.
Menurut Putu, penurunan penjualan segmen telepon seluler disebabkan volume penjualan yang lebih rendah meskipun harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) masih mencatat pertumbuhan yang mengesankan.
Menurut IDC, pengiriman smartphone di seluruh dunia juga mengalami penurunan tajam pada kuartal II tahun ini. Ini karena banyak negara telah memasuki masa lockdown selama kuartal tersebut. Akibatnya, terjadi gangguan pasokan dan permintaan.
Namun, penjualan telepon seluler diharapkan secara bertahap kembali ke jalurnya, karena telepon seluler menjadi salah satu bagian terpenting di era normal baru. "Selain itu, kami juga memproyeksikan bahwa smartphone kelas menengah yaitu Xiaomi yang pernah menjadi kontributor utama akan tetap relatif kuat karena menawarkan produk high end dengan harga yang kompetitif," terang Putu.
Secara garis besar, kinerja di kuartal II tahun ini memang menurun. Tetapi di semester I tahun ini, kinerja masih sesuai ekspektasi.
membukukan pendapatan Rp 6,6 triliun di kuartal II tahun ini. Angka ini turun 19,9% secara year on year (yoy) dan turun 14,7% secara kuartal per kuartal (QoQ).
Ini membuat pendapatan di semester I tahun ini sebesar Rp 14,4 triliun. Angka ini mencapai 51% dari estimasi di sepanjang tahun ini.
" membukukan laba bersih Rp 3 miliar atau turun 94,9% secara yoy dan turun 96,9% QoQ. Angka ini telah mencapai 42% dari perkiraan kami untuk tahun ini," jelas Putu.
Pendapatan dan laba bersih berada di bawah ekspektasi NH Korindo Sekuritas karena sebagian besar gerai ritel ditutup sementara sejak awal kuartal II tahun ini. Meski begitu margin laba kotor meningkaat 110 bps menjadi 8,4% di kuartal II tahun ini.
Putu menyebut, keuntungan ini didapat karena manajemen berupaya mengurangi harga pokok penjualan. Di sisi lain, margin EBIT dan net profit margin turun masing-masing sebesar 110 bps menjadi 1,1% dan 70bps menjadi 0,2%.
Selain itu, Putu melihat, telah berhasil mengelola barang inventaris yang biasanya menjadi masalah besar bagi emiten ritel lain. Karenanya, NHKorindo masih merekomendasikan buy saham dengan target harga Rp 2.000 per saham. Harga ini mencerminkan PER 19,3 kali di tahun 2021.
memiliki risiko atas antusiasme peluncuran produk baru dan melonggarnya regulasi IMEI .

Sumber : KONTAN.CO.ID