Kinerja Kuartal II Membaik, UNVR Diganjar Hold
Monday, July 29, 2019       17:55 WIB

Ipotnews - Di periode kuartal kedua 2019 (2Q19), kinerja PT Unilever Indonesia Tbk () dinilai analis membaik. Marjin membaik ditopang oleh efisiensi biaya. Sementara inovasi produk baru menjadi katalis pertumbuhan.
"Kami mempertahankan rekomendasi Hold saham Unilever," demikian menurut Analis PT Indo Premier Sekuritas, Elbert Setiadharma seperti dikutip dari risetnya yang dirilis pekan lalu. Menurutnya target price ditetapkan Rp46.700 per saham.
Pada 2Q19, membukukan penjualan bersih Rp10,8 triliun (naik 3,4% YoY dan 1,2% QoQ). Sedangkan dalam 6 bulan tahun ini (1H19) sebesar Rp21,5 triliun .
Menurut Elbert, pertumbuhan di 2Q19 terutama ditopang oleh segmen HPC (home and personal care) yang tumbuh 8,2 persen (YoY) namun turun -1,6% (QoQ). Sementara food and refresement (FR) turun -5,6% (YoY) tetapi QoQ naik 7,7 persen.
Penjualan domestik tumbuh 8,4 persen (YoY) di periode 2Q19 dan naik 6,6 persen (YoY) selama 1H19.
Adapun laba bersih sebesar Rp1,9 triliun di periode 2Q atau naik 15,6 persen (YoY) dan 11,4 persen (QoQ). Sementara selama 1H19 adalah Rp3,7 triliun atau naik 5,2 persen (YoY).
"Hal ini terutama ditopang oleh inisiatif efisiensi biaya serta kurs rupiah yang stabil," tambah Elbert mengulas pencapaian laba bersih tersebut. Dia merasa optimistis dengan prospek di tengah solidnya kinerja 2Q serta inovasi produk yang kuat.
"Marjin di semua lini juga at di periode kuartal kedua karena didorong oleh harga komoditas yang turun, stabilitas kurs rupiah dan efisiensi biaya perseroan," tambahnya.
Marjin kotor membaik signifikan di 2Q setelah naik 257bps menjadi 52,3 persen (vs 1Q19 : 49,8% dan 2Q18: 50,6%). Keberhasilan dalam efisiensi biaya mendorong penguatan marjin usaha dan marjin bersih masing-masing naik 248 bps dan 166 bps secara kuartalan.
Elbert juga menilai satu di antara katalis pertumbuhan adalah inovasi produk baru. Menurutnya perseroan telah merilis produk baru dengan menyasar generasi yang lebih muda serta mempertahankan trend akhir-akhir ini.
Pada 2Q perseroan telah merilis sekitar 12 produk baru yang di antaranya BB Cream. Sariwangi Milk Tea dan Bango Kuliner Nusantara. "Dengan inovasi produk baru, strategi marketing dan dominasi pasar, Kami yakin hal tersebut akan dapat menopang pertumbuhan penjualan perseroan ke depannya," kata dia.
Analis Indo Premier tersebut mempertahankan proyeksi pendapatan dan laba pada 2019 dan 2020 seiring hasil kinerja yang memuaskan di 2Q yang sesuai dengan ekspektasi.
Ekspektasi kurs rupiah yang relatif masih stabil akan menolong mempertahankan marjin karena sekitar 55 persen beban pokok penjualan perseroan terkait dengan pergerakan dolar AS.
"Kami menegaskan lagi rekomendasi Hold dengan target price Rp46.700," ujar Elbert menandaskan. Menurut dia target price tersebut berdasarkan target proyeksi P/E di 2019 sebesar 47 kali.
(Riset Indo Premier Sekuritas/mk)

Year To 31 Dec

2017A

2018A

2019F

2020F

2021F

Revenue (RpBn)

41,205

41,802

45,342

49,000

52,596

EBITDA (RpBn)

10,159

10,233

11,131

11,780

12,448

EBITDA Growth (%)

9.7

0.7

8.8

5.8

5.7

Net Profit (RpBn)

7,005

9,109

7,624

8,060

8,505

EPS (Rp)

918

1,194

999

1,056

1,115

EPS Growth (%)

9.5

30.1

(16.3)

5.7

5.5

Net Gearing (%)

58.9

1.4

26.0

15.8

5.9

PER (x)

49.0

37.6

45.0

42.5

40.3

PBV (x)

66.3

45.3

54.7

50.0

45.9

Dividend Yield (%)

1.9

2.0

2.6

2.2

2.3

EV/EBITDA (x)

33.4

33.5

30.6

29.0

27.5

 Source : , IndoPremier   ; Share Price Closing as of : 25-July-2019 


Sumber : admin