Kinerja Manajemen Diklaim SILO Makin Solid, Saham Pun Menguat
Wednesday, May 27, 2020       18:23 WIB

Ipotnews - Saham PT Siloam International Hospitals () bergerak secara positif di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Adapun pada hari perdagangan pertama setelah Lebaran, Selasa (26/5), saham ditutup pada level Rp 5.475 atau telah naik 15 persen sejak sebulan terakhir. Bahkan, pada pekan-pekan sebelumnya saham terus menunjukkan tren positif..
Menurut Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Grup, Caroline Riady, keputusan memperkuat jajaran manajemen dari dua tahun lalu untuk memperkuat strategi kinerja jangka panjang telah membuahkan hasil positif. Jajaran manajemen baru yang ditunjuk adalah Varun Khanna sebagai Chief Commercial Officer (CCO), Daniel Phua sebagai Chief Financial Officer (CFO), Mona Jonathan sebagai Chief Talent Management Officer dan Ryanto Martino Tedjomulya sebagai Chief Information Officer (CIO).
''Manajemen akan terus memperkuat untuk menjadi pilihan utama masyarakat dalam layanan kesehatan. Guna mencapai hal ini, akan fokus pada strategi pertumbuhan yang berkelanjutan, pengembangan SDM yang unggul, dan pembangunan ekosistem digital yang mendukung,'' ungkap Caroline, dalam siaran pers yang diterima redaksi Ipotnews, Rabu (27/5).
Apalagi kini memiliki tim manajemen yang solid dari berbagai latar belakang dengan pengalaman yang luas, termasuk di tingkatinternasional, mulai dari keuangan, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan, investasi, serta investor relations.
Dari segi strategi bisnis, akan fokus pada penguatan pendapatan dari asset-asetnya, yakni melalui peningkatan investasi di RS Siloam yang telah menjadi pusat keunggulan. Terlebih kebutuhan akan layanan kesehatan berkualitas di berbagai daerah semakin meningkat.
"Ke depannya, kami akan melanjutkan upaya penyediaan layanan kesehatan berkualitas ke seluruh penjuru Indonesia," tambah Caroline.
Terkait kinerja saham , Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menyebut mengalami kenaikan sebesar 15 persen ke level Rp 5.500. Dia menilai saham banyak dipengaruhi oleh sentimen positif dari Covid-19, yakni besarnya kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan.
Teguh juga menambahkan bahwa pergerakan saham dalam sebulan juga menggambarkan perilaku investor maupun trader yang saat ini lebih berhati-hati. Mereka cenderung memilih saham perusahaan dengan strategi yang lebih aman dan terjamin di masa ketidakpastian.
Sementara analis pasar modal, Sukarno Alatas sebelumnya juga mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian akan vaksin, pandemi Covid-19 menjadi tidak jelas kapan berakhir. Maka prioritas masyarakat akan tertuju untuk menjaga kesehatan keluarga sehingga produk layanan kesehatan menjadi prioritas. Karena itu, emiten kesehatan seperti diyakini akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang.
Sektor kesehatan dinilai masih menarik karena merupakan segmen bisnis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi, sektor rumah sakit menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) bagi . Kinerja emiten kesehatan juga didorong oleh kebijakan pembebasan bea masuk yang akan membuat bahan baku obat dan peralatan medis impor menjadi lebih murah. (winardi)

Sumber : Admin