Kinerja Operasional Lebih Baik Dari Perkiraan, Target Harga Saham SSIA Naik
Wednesday, February 20, 2019       19:39 WIB

Ipotnews - Kinerja semua lini bisnis PT Surya Semesta Internusa Tbk () pada 2018 diyakini akan melampaui perkiraan. Karenanya, Indo Premier Sekuritas mempertahankan rating Buy saham perseroan dengan target harga yang dinaikkan dari Rp630 menjadi Rp700.
Dalam kajiannya, Tim Analis Indo Premier memperkirakan akan membukukan laba bersih sebesar Rp11milyar tahun 2018 (FY18F), mengingat penjualan pemasaran yang lebih kuat dari yang diperkirakan, kontrak baru, dan kinerja yang lebih baik di bisnis perhotelan pada kuartal IV 2018 (4Q18).
Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp3,5 triliun untuk 2018 dan mengindikasikan perputaran laba positif serta pengakuan atas penjualan tanah industri, yang merupakan satu-satunya bisnis dengan margin tinggi . Sepanjang 2018, melaporkan penjualan pemasaran sebesar 8,3 hektare (FY17: 2.1 hektare), dengan harga penjualan rata-rata (ASP) sebesar US $120 per meter persegi (-18% yoy), melebihi asumsi penjualan pemasaran FY18 Indo Premier seluas 5 hektare.
Selain itu, unit , Nusa Raya Cipta Tbk (), berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp2,7 triliun pada FY18 (-4% yoy), yang juga melampaui asumsi Indo Premier untuk kontrak baru FY18 sebesar Rp2,5 triliun. Di sisi lain, mencatat tingkat hunian yang lebih baik di semua fasilitas perhotelan yang didukung oleh event Asian Games dan pertemuan tahunan IMF-World bank di Bali.
Kontribusi Proyek Tol Patimban
Meskipun ada penundaan tender proyek, Tim Analis Indo Premier meyakini akan memenangkan proses tender yang diharapkan berlangsung di semester II 2019 (2H19) mengingat hak istimewa sebagai pemrakarsa proyek bersama Jasa Marga (), PT Daya Mulia Turangga, dan PT Jasa Sarana.
"Kami memperkirakan akan mencapai kontrak baru sebesar Rp3 triliun di FY19F (target : Rp3,5 triliun), didukung oleh proyek pembangunan dan infrastruktur (jalan tol Patimban) masing-masing sebesar Rp1,7 triliun dan Rp1,3 triliun. Di sisi lain, kami memperkirakan akan membukukan penjualan lahan industri seluas 12 hektare di FY19F (target : 15 hektare), didukung oleh permintaan lahan 30 hektare dari sektor konsumer, otomotif, dan sektor bahan bangunan.
juga berencana untuk memulai pembangunan infrastruktur di kawasan industri Subang pada 2H19, bersamaan dengan pengembangan akses jalan tol Patimban. Untuk pengembangan tahap pertama, perseroan mengalokasikan lahan 300 hektare dengan target penjualan 40 hektare pada awal 2020 dengan ASP USD90-100 per meter persegi. Menurut manajemen , sebagian besar permintaan untuk kawasan industri Subang berasal dari Jepang dan sektor terkait otomotif.
"Sebagai respons kinerja operasional yang lebih baik dari perkiraan itu, kami mempertahankan pandangan positif kami terhadap . Selain itu, kami juga memperkirakan laba bersihyang lebih tinggi 10% pada FY19F seiring peningkatan asumsi kontrak menjadi Rp3 triliun di FY19F (dari: Rp2.7 triliun) dan tingkat hunian Batiqa menjadi 67% (dari 65%). Mengingat prospek pendapatan yang lebih tinggi ke depan, perhitungan RNAV kami meningkat menjadi Rp700/saham. saat ini diperdagangkan dengan diskon 58% untuk estimasi RNAV kami atau P/B 2019 0,6x," papar Tim Analis Indo Premier, Rabu (20/2).

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

3,797

3,274

3,649

3,921

4,292

EBITDA (RpBn)

567

367

359

309

414

EBITDA Growth (%)

(16.1)

(35.2)

(2.3)

(13.8)

33.9

Net Profit (RpBn)

62

1,178

11

40

104

EPS (Rp)

13

250

2

9

22

EPS Growth (%)

(79.3)

1,786.4

(99.1)

266.0

159.1

Net Gearing (%)

27.9

25.1

6.6

11.6

10.0

PER (x)

43.7

2.3

248.6

67.9

26.2

PBV (x)

0.8

0.6

0.6

0.6

0.6

Dividend Yield (%)

1.7

1.9

6.5

0.1

0.2

EV/EBITDA (x)

3.2

4.4

6.8

7.2

5.5

 Source: , IndoPremier 

 Share Price Closing as of :   19-February-2019 

Sumber : admin