Kinerja SMGR Solid, Rekomendasi Naik Level Dari Hold Menjadi Buy
Thursday, November 01, 2018       06:46 WIB

Ipotnews - Rating terhadap saham PT Semen Indonesia Tbk () berubah dari Hold menjadi Buy dengan target price (TP) naik menjadi Rp10.350 per saham dari TP sebelumnya Rp9.230/saham.
Rating tersebut terkait laba yang diproyeksikan naik. Saham saat ini diperdagangkan dengan rasio P/E 24,3 kali pada proyeksi 2018 dan 22,2 kali pada proyeksi 2019. Potensi kenaikan harga saham dapat mencapai 15 persen dari harga saat ini.
Analis PT Indo Premier Sekuritas Hasan menyebut risiko terhadap rekomendasi tersebut dapat bersumber dari harga jual rata-rata (ASP) yang lebih rendah dibanding volume penjualan. Selain itu kenaikan biaya energi serta tekanan biaya logistik di tengah ketatnya aturan pemerintah tentang kelebihan muatan dan beban .
Laba bersih pada periode 9 bulan tahun 2018 (9M18) sebesar Rp2 triliun atau naik 41,8 persen (YoY). Kinerja moncer ini terutama ditopang kenaikan pendapatan sebesar 4,4 persen (YoY) menjadi Rp21,4 triliun dan opex lebih rendah menjadi Rp3,1 triliun atau turun 15,9 persen (YoY).
Penurunan opex ini mengantarkan penguatan marjin di semua pos antara lain marjin kotor naik 29,5 persen dan marjin operasi naik 14,9 persen. Sedangkan secara triwulanan, juga mencatat pertumbuhan positif. Pendapatan triwulan ketiga naik 21,8 persen (QoQ) dan laba bersih naik 99,4 persen (QoQ).
Volume Penjualan
Total volume penjualan , termasuk perusahaan afiliasi, Thang Long Cement Company ( TLCC ) yang berbasis di Vietnam, tercatat naik 4,9 persen (YoY) di periode 9M18 menjadi 23,8 juta ton (93% dari proyeksi).
Penjualan di pasar domestik naik 1,2 persen (YoY). Sedangkan ekspor membaik secara signifikan, naik 45,6 persen (YoY). Secara triwulanan, volume sales naik 48,3 persen (QoQ) seiring hari kerja yang lebih panjang pada 3Q18.
Sebesar 69,3 persen dari volume penjualan dihasilkan dari semen kantong di sektor ritel (residensial) yang merupakan target konsumen terbesar di Indonesia. Di antara kelompok utama pelaku industri semen, dapat mempertahankan pangsa pasar mereka sebesar 39,4 persen pada 9M18 dibanding pada 6M18 sebesar 39,3 persen karena faktor kenaikan secara agresif harga jual rata-rata yang paling rendah di periode tersebut.
Dukungan Proyek Infrastruktur
Pada 2018/2019 volume penjualan diasumsikan naik masing-masing 13,3 persen dan 12,3 persen. "Karena diyakini animo di pasar semen domestik terus memperlihatkan momentum yang stabil pada triwulan keempat 2018 didorong oleh fase penyelesaian proyek infrastruktur di Jawa dan luar Jawa," kata Hasan.
Revisi proyeksi volume penjualan tersebut menyebabkan asumsi pendapatan pada 2018/2019 naik masing-masing 49 persen dan 45,3 persen. Upaya manajemen untuk mendorong volume penjualan ekspor pada 2019, diperkirakan kapasitas produksi juga akan dapat bertahan pada level 80 persen. Selain itu kejelasan akuisisi terhadap kemungkinan akan terungkap pada 4Q18. Investor akan menjadi waspada dampaknya yang signifikan terhadap prospek industri semen pada 2020.
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

26,134

27,814

26,027

28,430

30,938

EBITDA (RpBn)

6,611

5,035

5,414

5,698

5,928

EBITDA Growth (%)

(9.0)

(23.8)

7.5

5.2

4.0

Net Profit (RpBn)

4,522

2,014

2,563

2,802

3,013

EPS (Rp)

762

340

432

472

508

EPS Growth (%)

0.0

(55.5)

27.2

9.4

7.5

Net Gearing (%)

11.1

11.0

(7.3)

(13.9)

(20.5)

PER (x)

13.8

30.9

24.3

22.2

17.0

PBV (x)

2.1

2.1

2.0

1.9

1.8

Dividend Yield (%)

7.8

11.3

9.0

8.3

7.6

EV/EBITDA (x)

3.7

3.7

1.6

2.1

2.3

Source: , Indo Premier Sekuritas ; Shareprice closing as of 30 October 2018


Sumber : admin