Kinerja Semester I/2019 Positif, ARNA Optimis Laba Sebesar Rp 200 Miliar Tercapai Tahun Ini
Thursday, August 15, 2019       10:57 WIB

Ipotnews - PT Arwana Citramulia Tbk () sedang mengincar target laba sebesar Rp200 miliar pada 2019. Sejumlah strategi bisnis pun akan diterapkan oleh .
Perseroan optimistis dapat mengantongi target laba bersih sebesar Rp200 miliar pada tahun ini, seiring dengan perolehan laba semester I/2019 telah mencapai separuh dari target sepanjang tahun ini.
Optimisme itu juga karena permintaan keramik mengalami peak season pada semester II seiring dengan bergulirnnya proyek infrastruktur pemerintah. Di samping itu, penyelenggaraan Pilpres dan Pileg yang berakhir damai diharapkan dapat menggairahkan sektor properti.
Menurut Direktur , Edy Suyanto, perseroan memiliki segmen pasar yang berbeda dibanding produk impor homogeneus tile dari China, India, maupun Vietnam.
"Kami optimistis target laba Rp200 miliar pada 2019 dapat tercapai. Pencapaian semester I sangat sesuai ekspektasi yaitu 50% dari target laba 2019," papar Edy.
Oleh karena itu, tetap fokus pada 3 produknya, yakni Arwana, Arna Digi dan Uno untuk memenuhi permintaan segmen menengah ke bawah. Selain itu, perseroan juga menargetkan segmen Uno untuk kelas menengah.
"Kami jeli melihat pasar menengah yang cukup besar permintaan konsumen untuk membeli keramik dengan tampilan dan desain menengah ke atas tapi dengan harga yang lebih terjangkau," jelas Edy seperti dikutip Bisnis, Rabu (14/8).
Adapun, pada semester I/2019, ini membukukan kenaikan penjualan 13,35% secara tahunan menjadi Rp1,05 triliun. Sementara, laba bersih tumbuh 46,64% menjadi Rp102,09 miliar pada periode yang sama.
Secara geografis, sekitar 64,54% dari penjualan berasal dari Jawa, sedangkan 35,46% lainnya berasal dari Luar Jawa. Penjualan yang meningkat didorong kontribusi produk mix Uno yang merupakan keramik segmen menengah ke atas, hampir mengimbangi kontribusi produk best buy, keramik segmen menengah ke bawah.
Sebelumnya, perseroan mengincar produk Uno Digi dapat berkontribusi 56% dari semula 51% terhadap penjualan, disusul produk  best buy  40%, dan produk reguler 4%.
"[Pertumbuhan didorong oleh] ASP meningkat sekitar 4% dari inovasi produk  mix  dan volume penjualan meningkat 9%," papar Edy. (winardi)

Sumber : Admin