Kreditor Mundur, APLN Berpotensi Gagal Bayar Utang Rp1,3 Triliun
Thursday, August 15, 2019       14:29 WIB

Ipotnews - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai, PT Agung Podomoro Land Tbk () berpotensi mengalami gagal bayar utang Rp1,3 triliun, setelah salah satu bank mundur dari keikutsertaannya sebagai pemberi kredit sindikasi.
Menurut analis Pefindo, Yogie Perdana, tidak memiliki ketersediaan dana untuk membiayai kembali utang sindikasi sebesar Rp1,3 triliun. "Utang sindikasi Rp1,3 triliun seharusnya.jatuh tempo pada Juni 2020, namun dipercepat ke Juni 2019," katanya di Jakarta, Kamis (15/8).
Dia mengatakan, Pefindo telah menurunkan peringkat dan Obligasi Berkelanjutan I/2014-2015 menjadi idBBB dari idA-, karena ada peningkatan risiko pembiayaan kembali dan likuiditas terkait pinjaman sindikasi Rp1,3 triliun serta Obligasi I/2014-2015 Tahap III sebesar Rp451 miliar dan Obligasi I/2014-2015 Tahap IV sebesar.Rp99 miliar. Masing-masing jatuh tempo pada 30 September 2019, 19 Desember 2019 dan 25 Maret 2020.
" bermaksud untuk membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo tersebut, termasuk Obligasi I/2014 sebesar Rp750 miliar yang telah jatuh tempo dan dibayar oleh pada 6 Juni 2019 dengan menggunakan fasilitas pinjaman sindikasi baru sebesar Rp2,6 triliun," papar Yogie.
Namun, kata Yogie, saat ini pemberi pinjaman dari pinjaman sindikasi Rp1,3 triliun sudah menyetujui untuk memperpanjang tanggal pembayaran hingga 30 September 2019. Pada 31 Maret 2019, saldo kas tercatat Rp1,2 triliun yang didukung oleh divestasi Hotel Sofitel Bali, sehingga menerima kas Rp983 miliar.
"Outlook yang direvisi menjadi credit watch dengan implikasi negatif, merupakan upaya mengantisipasi peningkatan ketidakpastian terkait kemampuan dan pandangan kami terhadap fleksibilitas keuangan yang terbatas untuk membiayai kembali utang jatuh tempo dalam 12 ke depan," tutur Yogie.
Lebih lanjut dia menyebutkan, leverage keuangan yang tinggi memberi sedikit ruang bagi untuk menarik utang baru serta terbatasnya aset yang.belum dijadikan jaminan oleh perseroan. " menyatakan bahwa saat ini.sedang berupaya memperoleh pendanaan, baik dari bank sindikasi baru maupun pemegang saham," ucap Yogie.
Selain itu, jelas Yogie, juga sedang memproses penjualan salah satu properti komersial yang diharapkan terealisasi pada Semester II-2019 dan menggunakan sebagian dana tersebut untuk mengurangi jumlah utang.
(Budi)

Sumber : admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA