Kuartal I-2020 ICBP Dan INDF Sama-Sama Catatkan Peningkatkan Kinerja
Sunday, May 24, 2020       07:04 WIB

Ipotnews - Pada kuartal I-2020 anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (), yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk () berhasil meningkatkan kinerja ditopang penjualan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut Anthoni Salim, Direktur Utama , pihaknya akan terus memonitor dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, serta senantiasa mengelola bisnis secara berhati-hati dan tetap dapat bersaing di pasar.
''Apalagi, saat ini dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global,'' ujarnya seperti dikutip KONTAN, Jumat (22/5)
Adapun membukukan peningkatan pendapatan 7% menjadi Rp 12,01 triliun di kuartal pertama di 2020. Kenaikan pendapatan ditopang dari penjualan dalam negeri sebesar Rp 10,83 triliun dan sisanya ekspor Rp 1,18 triliun.
Hingga kuartal pertama 2020, penjualan ekspor ke beberapa negara seperti Arab Saudi, Nigeria, Australia, Mesir, Malaysia, Sudan, Papua Nugini, Turki, Suriah, Irak, Timor Timur, Kamboja, Amerika Serikat, Yordania, Hong Kong dan lain-lain. Penjualan ekspor terbanyak ke Arab Saudi yakni berkontribusi sebesar Rp 316 miliar pada kuartal 1-2020 atau naik 12% secara tahunan.
Dari jenis produk, penjualan ditopang dari penjualan mi instan Rp 7,94 triliun atau berkontribusi 66,11% dari total penjualan di kuartal pertama tahun ini. Penjualan mi instan meningkat 6,58% secara tahunan dari Rp 7,45 triliun di kuartal 1 tahun 2019.
Peningkatan penjualan juga dialami pada segmen makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus. Penjualan segmen makanan ringan sebesar Rp 743,16 miliar atau naik 7,79% secara tahunan. Penyedap makanan membukukan pendapatan Rp 854,76 miliar atau naik 27,01% secara tahunan. Sementara kenaikan segmen nutrisi dan makanan khusus sebesar 14,91% menjadi Rp 256,22 miliar.
Penjualan segmen dairy juga meningkat sebesar 9,27% menjadi Rp 2,24 triliun. Sedangkan penjualan produk minuman menurun 9,22% menjadi Rp 412,09 miliar.
Laba usaha pun meningkat 43% menjadi Rp 2,8 triliun dan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 48% menjadi Rp 1,98 triliun. Sedangkan core profit naik 15% menjadi Rp 1,57 triliun.
"Kami akan terus memonitor dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, serta senantiasa mengelola bisnis kami secara berhati-hati dan tetap dapat bersaing di pasar," jelas Anthoni Salim Direktur Utama dalam rilis Jumat (22/5). Apalagi menurut Anthoni, saat ini dihadapkan ketidakpastian ekonomi global.
Sementara berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Jumat (22/5), memperoleh penjualan Rp 19,30 triliun pda triwulan pertama 2020. Nilai ini tumbuh 0,67% dari penjualan Rp 19,17 triliun pada periode yang sama tahun 2019.
Rinciannya, penjualan pihak ketiga tercatat Rp 17,03 triliun serta penjualan pihak berelasi Rp 2,27 triliun. Selain itu, juga dapat menekan beban pokok 2,62% menjadi Rp 13,02 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 13,37 triliun.
Laba bruto tercatat Rp 6,28 triliun pada kuartal 1 2020 atau melesat 8,46% dari laba kotor Rp 5,79 triliun pada kuartal pertama tahun lalu. Namun, beban keuangan meningkat 177,52% menjadi Rp 1,21 triliun. Padahal pada triwulan pertama pada tahun sebelumnya, beban keuangan hanya sebesar Rp 436,30 miliar.
Alhasil laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk Rp 1,40 triliun atau tumbuh 4,47% dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 1,34 triliun. (winardi)

Sumber : Admin