Kuartal Ketiga, Kredit BBNI Naik 14,7 Persen Jadi Rp558,7 Triliun
Wednesday, October 23, 2019       16:10 WIB

Ipotnews - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk () mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 14,7 persen pada Kuartal III-2019 menjadi Rp558,7 triliun, sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5,9 persen menjadi Rp581 triliun.
Menurut Direktur Keuangan , Ario Bimo, pertumbuhan kredit BNI tersebut didorong oleh pembiayaan pada segmen korporasi yang bertumbuh 18,1 persen (year-on-year) menjadi Rp291,7 triliun yang terdistribusi ke Segmen Korporasi Swasta Rp181,1 triliun atau bertumbuh 24,8 persen dan pada BUMN senilai Rp110,7 triliun atau bertumbuh 8,6 persen (yoy).
Selain itu, segmen Korporasi dan segmen Usaha Kecil memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 19,2 persen (yoy) menjadi Rp75 triliun. "Kredit pada segmen korporasi terutama disalurkan pada sektor manufaktur, perdagangan, restoran dan hotel, jasa dunia usaha, konstruksi dan kelistrikan," ucap Ario.
Ario mengatakan, penyaluran kredit BNI didukung oleh pertumbuhan DPK di Kuartal III-2019 sebesar 5,9 persen (yoy) menjadi Rp581 triliun. "BNI juga menjaga rasio dana murah yang ditunjukkan dari komposisi yang mencapai 64,3 persen dari total DPK, terutama karena pertumbuhan Giro sebesar 13 persen dan tabungan 7,5 persen (yoy)," paparnya.
Lebih lanjut Ario mengungkapkan, penyaluran kredit BNI tersebut mendukung pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) menjadi Rp26,9 triliun pada Kuartal III-2019. Sedangkan, Non Interest Income atau fee based income (FBI) pada Kuartal III-2019 bertumbuh 13 persen (yoy) menjadi Rp8,1 triliun.
"Dengan dukungan pertumbuhan NII dan FBI, BNI mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp12 triliun atau bertumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama 2018," ujar Ario.
Pendapatan Fee BNI ditopang oleh pertumbuhan recurring fee sebesar 17,1 persen (yoy) menjadi Rp7,9 triliun. Kenaikan FBI pada Kuartal III-2019 didorong oleh kontribusi fee dari segmen business banking, antara lain fee dari trade finance yang bertumbuh 9,4 persen dan fee sindikasi yang tumbuh 81,6 persen.
"Sumber fee dari bisnis konsumer antara lain berasal fee pengelolaan kartu debit yang tumbuh 57,5 persen dan fee transaksi melalui ATM yang bertumbuh 16,5 persen," imbuh Ario.
Dari sisi kualitas aset, NPL BNI tercatat membaik menjadi 1,8 persen pada Kuartal III-2019 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2 persen. Credit cost juga menunjukkan perbaikan, yaitu menurun dari 1,4 persen pada Kuartal III-2018 menjadi 1,3 persen pada Kuartal III-2019. Sementara itu, coverage ratio meningkat dari 152 persen di Kuartal III-2018 menjadi 159 persen pada kuartal ketiga tahun ini.(Budi)

Sumber : admin