Kurs Tengah Menguat, Mata Uang Asia Terbebani Sentimen Trump-Xi Jinping
Tuesday, November 27, 2018       11:42 WIB

JAKARTA - Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (27/11/2018) di level Rp14.504 per dolar AS, menguat 47 poin atau 0,32% dari posisi Rp14.551 pada Senin (26/11).
Kurs jual ditetapkan Rp14.577 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.431 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.
Sementara itu, berdasarkan data  Bloomberg , nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.495 per dolar AS pada pukul 11.04 WIB.
Nilai tukar rupiah tergelincir melemah setelah pada perdagangan Senin (26/11) mampu berakhir menguat 0,47% atau 69 poin di level Rp14.475 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.485-Rp14.504 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di Asia terpantau melemah, dipimpin peso Filipina dan ringgit Malaysia yang masing-masing terdepresiasi 0,27% dan 0,17%. Di sisi lain, yen Jepang dan bhat Thailand masing-masing terapresiasi tipis 0,05%.
Di sisi lain, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau turun 0,039 poin atau 0,04% ke level 97,035 pada pukul 10.57 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,045 poin atau 0,05% di level 97,029, setelah pada perdagangan Senin (26/11) berakhir menguat 0,16% atau 0,158 poin di posisi 97,074.
Dilansir dari Bloomberg, mayoritas mata uang di Asia melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan siap untuk memperpanjang perang dagang dengan China.
Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengatakan kemungkinan akan maju dengan rencana untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar.
Hal ini mengindikasikan bahwa Trump dapat juga mengenakan tarif terhadap seluruh impor China apabila negosiasi antara kedua negara gagal menghasilkan kesepakatan perdagangan. Trump dan Presiden China Xi Jinping direncanakan akan bertemu di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina pada 30 November-1 Desember.
"Komentar dari Presiden Trump bahwa pemerintah AS kemungkinan akan maju dengan kenaikan tarif China telah menghasilkan reaksi kehati-hatian dalam mata uang dan saham Asia, terlepas dari rally bursa saham AS semalam," kata Irene Cheung, pakar strategi FX di ANZ di Singapura.
"Kemungkinan mata uang Asia akan terus diperdagangkan dengan later belakang pemberitaan pertemuan Trump-Xi Jinping di KTT G-20 mendatang," tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

27 November

14.504

26 November

14.551

23 November

14.552

22 November

14.592

21 November

14.618

SumberBank Indonesia 

Sumber : BISNIS.COM