Laba Bersih Sesuai Proyeksi Namun Target Harga Saham BMRI Turun, Ini Sebabnya...
Friday, July 20, 2018       18:55 WIB

Ipotnews - Kinerja PT Bank Mandiri Tbk () pada semester I 2018 berada di fondasi pertumbuhan yang makin solid, dengan catatan laba bersih Rp12,2 triliun atau naik 28,7 persen (yoy). Capaian ini sejalan dengan proyeksi sehingga saham perseroan tetap di rating Buy, meski dengan target harga lebih rendah karena asumsi biaya modal yang lebih tinggi 50 basis poin (bps) karena kenaikan yield obligasi 10 tahun pada kuartal kedua.
Laba bersih sebesar Rp12,2 triliun, dengan laba kuartal I dan II 2018 yang masing-masing setara 25% dan/ 23% perkiraan Indo Premier Sekuritas untuk laba total 2018 sebesar Rp25,2 triliun, dinilai masih sejalan proyeksi meskipun sebagian disumbang oleh pengembalian pajak sebesar Rp1,08 triliun pada kuartal II, setelah perseroan memenangkan sengketa pajak dengan Dirjen Pajak di Mahkamah Agung.
Pertumbuhan laba yang kuat juga melesat dari basis rendah pada kuartal 1 2017 yang terutama didorong oleh menurunnya provisi pinjaman (-15%) sementara laba inti ( PPOP ) hanya tumbuh sebesar 7,6% pada semester I 2018, atau hanya tumbuh 2% jika pengembalian pajak tersebut tidak dihitung.
"Meskipun pertumbuhan top-line kurang, kami percaya saat ini berada pada landasan yang lebih kuat untuk meningkatkan pendapatan karena risiko NPL semakin berkurang dan biaya kreditnya kembali normal di tahun-tahun mendatang," papar Tim Analis Indo Premier Sekuritas, Jumat (20/7) Pertumbuhan top-line yang lambat bisa dikaitkan dengan lambatnya pertumbuhan aset yang sebesar 8,3% (pinjaman: + 12%; deposito: + 5%), di saat perseroan memitigasi tekanan marjin bunga bersih (NIM) dengan memperlambat pertumbuhan deposito. Dalam perhitungan Tim Analis Indo Premier, NIM menyempit menjadi 5,57% (-17bps) karena turunnya imbal hasil pinjaman dalam rupiah IDR menjadi 9,9% pada kuartal II 2018 (-60bps yoy), lebih curam dibandingkan dengan biaya dana IDR (pada 2,9%; -40bps yoy), meskipun pertumbuhan simpanan nasabah lebih lambat dibandingkan dengan portofolio pinjaman.
"Dengan demikian, kami menurunkan asumsi NIM untuk 2018 sebesar 12 bps menjadi 5,43% dibandingkan target yang telah direvisi sebesar 5,5% -5,7% (dari 5,7% -5,8%)," papar Tim Analis.
Kualitas aset
Biaya kredit meningkat secara signifikan menjadi 2,1% pada semester 1 2018 (berbanding semester I 2017: 2,9% dan total 2017: 2,3%) sementara rasio NPL-nya menurun menjadi 3,1% pada kuartal II berbanding 3,3% di kuartal I dan 3,8% pada tahun lalu. Namun, pembentukan NPL baru sebesar Rp8.2tn dalam semester I 2018 (2,6% dari pinjaman) tetap pada tingkat yang tinggi meskipun masih sejalan dengan target Rp15 triliun-Rp16 triliun untuk 2018. NPL baru berasal dari pinjaman komersial & UKM, masing-masing sebesar 6% dari pinjaman berbanding 4% untuk mikro, 1,5% untuk pinjaman konsumen.
Bank masih mempertahankan panduan biaya kredit sebesar 2,0-2,2% untuk 2018 dan berharap biaya kredit bisa dinormalkan ke tingkat steady-state 1,5% pada tahun 2020 ketika portofolio pinjaman bergeser ke arah pinjaman korporasi & konsumen berisiko rendah, jauh dari komersial & Pinjaman UKM.
"Kami mempertahankan sebagian besar perkiraan kami untuk pendapatan, tetapi menurunkan target harga saham perseroan menjadi Rp8.300 (dari Rp9.500) karena asumsi biaya modal yang lebih tinggi 50 bps yang mencerminkan kenaikan imbal hasil SUN 10-tahun selama kuartal kedua," papar Tim Analis.
Target harga didasarkan pada target GGM 2018 dengan nilai buku yang diturunkan 2 kali, dengan asumsi LT ROAE 16,6%, pertumbuhan 8,5%, dan biaya ekuitas 12,5% (dari 12%). "Kami memperkirakan LT ROAE berdasarkan analisis DuPont, dengan asumsi LT ROAA sebesar 2,08% dan leverage aset / ekuitas 8 kali. Kami mempertahankan rating Buy untuk saham perseroan."

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Operating income (RpBn)

70,824

73,718

80,346

87,819

96,131

PPOP (RpBn)

39,556

38,704

43,188

47,766

52,952

Net profit (RpBn)

13,807

20,640

24,970

29,531

34,952

Net profit growth (%)

(32.1)

49.5

21.0

18.3

18.4

FD EPS (Rp)

296

442

535

633

749

P/E (x)

21.5

14.4

11.9

10.1

8.5

P/B (x)

1.9

1.7

1.5

1.3

1.1

Dividend yield (%)

2.1

3.1

3.8

4.5

5.3

ROAA (%)

1.4

1.9

2.1

2.3

2.5

ROAE (%)

10.5

13.4

14.0

14.4

14.7

 Source: , IndoPremier 

 Share Price Closing as of : 19-July-2018 


Sumber : admin