Laba RALS Tumbuh Double Digit, Analis Kukuhkan Rating Buy
Thursday, April 04, 2019       17:56 WIB

Ipotnews - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk () membukukan penjualan bersih Rp1,2 triliun pada periode triwulan terakhir 2018 (4Q18). Penjualan ini naik 20 persen (QoQ) dan naik tipis 2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan bersih selama setahun penuh 2018 (FY18) mencapai Rp5,7 triliun, naik tipis 2 persen (YoY).
Walaupun penjualan bersih naik tipis namun menorehkan kenaikan laba bersih yang signifikan, tumbuh double digit. Laba bersih Rp60 miliar pada 4Q18 atau naik 45 persen (QoQ) dan naik 54 persen (YoY). Sedangkan laba bersih pada FY18 mencapai Rp587 miliar atau naik 44 persen (YoY).
Kinerja yang gemilang ini terutama ditopang oleh efisiensi dan inisiatif konsinyasi. Analis PT Indo Premier Sekuritas Elbert Setiadharma menilai optimistis pada kinerja mengingat kuatnya kinerja pada FY18 dan inisiatif pada 2019 yang menarik.
Di periode FY18, marjin menguat di semua lini seiring inisiatif efisiensi yang diterapkan manajemen dan kontribusi konsinyasi secara konsisten naik. Marjin operasi membaik sebesar 433bps menjadi 43,7 persen. Marjin operasi pada FY17 sebesar 39,3 persen. Marjin operasi ini terutama disokong oleh produksi konsinyasi.
Konstribusi penjualan konsinyasi naik dari hanya 38,2 persen pada 2016 menjadi 43,7 persen pada 2018. Terlebih, marjin operasi juga terlihat membaik 425bps (YoY) menjadi 10,6 persen. Marjin operasi pada FY17 sebesar 6,3 persen.
Tahun lalu mulai bermitra dengan Mitra Adi Perkasa () dengan isi kesepakatan pembukaan outlet Sport Station. Ini adalah kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak karena konsep tersebut telah menghasilkan lebih banyak traffic.
Di periode FY18, penjualan dari outlet MAP telah berkontribusi sekitar 10 persen dari total penjualan konsinyasi . Tambahan lagi sejak akhir tahun lalu, memulai mitra dengan vendor pembayaran digital antara lain Dana dan Go-Pay. Kerja sama ini memungkinkan lebih banyak opsi transaksi non tunai.
Valuasi
Indo Premier menurunkan proyeksi penjualan dan laba pada 2019 dan 2020 di tengah pertumbuhan top line yang lebih rendah dari perkiraan di periode FY18. Namun demikian saham masih tetap disukai karena faktor penguatan marjinnya yang berkelanjutan dan prospek yang positif pada 2019.
Rekomendasi Buy saham ditegaskan lagi dengan target price (TP) naik menjadi Rp2.100 dari TP sebelumnya Rp1.150 per saham. Target price ini berdasarkan pada target P/E sebesar 22 kali.
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Year To 31 Dec

2017A

2018A

2019F

2020F

2021F

Revenue (RpBn)

5,623

5,740

6,123

6,552

6,997

EBITDA (RpBn)

516

686

746

838

930

EBITDA Growth (%)

2.1

32.9

8.7

12.3

11.0

Net Profit (RpBn)

407

587

658

742

826

EPS (Rp)

57

83

93

105

116

EPS Growth (%)

(0.3)

44.4

12.0

12.9

11.3

Net Gearing (%)

(21.5)

(51.0)

(54.9)

(56.4)

(57.6)

PER (x)

31.4

21.8

19.4

17.2

15.5

PBV (x)

3.7

3.3

3.1

2.9

2.7

Dividend Yield (%)

1.9

2.1

3.0

3.4

3.8

EV/EBITDA (x)

20.8

15.1

13.5

11.7

10.3

 Source: , Indo Premier ; share price closing as of 02 April 2019 

Sumber : admin