Ipotnews - Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Lippo Cikarang Tbk (

LPCK

) memutuskan tidak membagikan dividen . Pada 2018, perseroan meraup laba Rp2,15 triliun. Laba ditahan karena akan digunakan untuk mengembangkan proyek Meikarta.
"Dengan mempertimbangkan rencana rights issue dan keberlanjutan pembangunan proyek Meikarta, para pemegang saham telah menyetujui tidak ada pembagian dividen dari laba bersih yang telah dikurangi pajak untuk tahun buku 2018," kata Direktur Lippo Cikarang, Hong Kah Jin seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4).
RUPST juga menyepakati pelaksanaan penerbitan saham baru (right issue) senilai 200 juta Dolar AS atau setara Rp2,8 triliun. Dana ini bersama dengan laba ditahan menjadi bagian dari pendanaan kepada anak usaha Lippo Cikarang yang menggarap proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).
Dijelaskan Jin, keputusan right issue sudah direncanakan sejak 12 Maret Ialu dengan nominal Rp500 per lembar saham. Aksi ini akan dieksekusi setelah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Right Issue ini diharapkan selesai pada kuartal III-2019 dengan menggande Hyundai tahun 2019," imbuhnya.
Pada 2018, Lippo Cikarang sukses meraup laba bersih Rp2,15 triliun atau meningkat hampir lima kali lipat bila dibandingkan 2017 yang sebesar Rp366,76 miliar. Laba bersih diperoleh dari kenakan pendapatan perseroan sebesar 47,18 persen menjadi Rp2,2 triliun.
Semantara itu, kenaikan kinerja tersebut tidak Iepas dari penjualan seluruh saham MSU kepada Hasdeen Holdings Ltd pada kuartal II-2018 senilai Rp2,35 triliun. Hasdeen adalah perusahaan cangkang yang terdaftar di British Virgin Islands.
Namun, Jin menyebut, penjualan properti Lippo Cikarang ikut menyumbang kenaikan pendapatan operasional perseroan. "Sebagian besar peningkatan ini disebabkan oleh penjualan tanah komersial dan ruko yang naik signiflkan," pungkasnya. (Marjudin)

Sumber : admin