Laju Inflasi Amerika di Bawah Estimasi, Wall Street Berakhir di Zona Hijau
Wednesday, November 16, 2022       05:11 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melanjutkan reli yang didorong inflasi, Selasa, setelah laporan lain mengisyaratkan kenaikan harga bisa melambat.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 56,22 poin, atau 0,17%, menjadi 33.592,92, demikian laporan   CNBC  dan  Reuters,  di New York, Selasa (15/11) atau Rabu (16/11) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 menguat 0,87% atau 34,48 poin menjadi 3.991,73, sedangkan Nasdaq Composite Index melonjak 1,45% atau 162,19 poin menjadi 11.358,41.
Wall Street menguat setelah indeks harga produsen (IHP)--ukuran inflasi grosir--menunjukkan kenaikan 0,2% untuk periode Oktober, dibandingkan perkiraan konsensus untuk pertumbuhan 0,4% dari  Dow Jones.  Laporan tersebut muncul setelah data indeks harga konsumen (IHK) minggu lalu menunjukkan tanda-tanda tekanan inflasi mereda pada Oktober, memicu reli tajam.
"Data IHP tersebut tentu menambah lebih banyak bahan bakar bagi mereka yang merasa kita mungkin akhirnya berada pada tren penurunan inflasi," kata Mike Loewengart, Head of Model Portfolio Construction Morgan Stanley. "Pasar menyambut penurunan harga konsumen minggu lalu dan reaksi awal hari ini tampaknya kurang lebih sama."
Narasi inflasi puncak mendapatkan traksi, tetapi batasan bagi perubahan arah Fed masih tinggi, kata Ross Mayfield, analis Baird.
"Akan ada kegelisahan di bank sentral mengingat kekhawatiran kredibilitas mereka dan keinginan untuk menghindari kesalahan tahun 1970-an."
Namun, pasar "sedikit lebih tidak stabil pada sesi petang karena berita tentang pendaratan rudal Rusia di Polandia mengemuka," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel, di Charlottesville, Virginia.
Dua orang tewas dalam ledakan di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur dekat perbatasan dengan Ukraina, kata petugas pemadam kebakaran saat sekutu NATO itu menyelidiki laporan bahwa ledakan tersebut berasal dari rudal Rusia.
Associated Press sebelumnya mengutip seorang pejabat senior intelijen AS yang mengatakan ledakan itu disebabkan rudal Rusia yang melintasi Polandia. Tetapi Pentagon mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi akun itu.
"Penurunan itu dipicu oleh laporan pendaratan rudal Rusia di Polandia," kata Steve Sosnick, Chief Strategist Interactive Brokers. "Ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih buruk, tetapi saat ini pasar gelisah, bukan panik."
Saham menghijau untuk hari ketiga dalam empat sesi terakhir, dan semua indeks utama Wall Street berada pada kecepatan untuk mencatat kenaikan bulanan. Dow melonjak 2,6% untuk periode November. S&P dan Nasdaq masing-masing melambung sekitar 3,1% dan 3,4%.
Di tempat lainnya, saham ritel juga mengangkat sentimen investor. Saham Walmart melonjak 6,5% setelah perusahaan itu mengalahkan ekspektasi laba dan pendapatan Wall Street dan meningkatkan panduan setahun penuh. Home Depot juga melaporkan kinerja yang kuat tetapi tetap mempertahankan pedoman setahun penuh. Sahamnya melesat 1,6%.
"Laporan keuangan sektor ritel dimulai dengan awal yang cukup baik, dan dapat berfungsi untuk memperkuat narasi yang lebih luas tentang ketahanan konsumen dan ketatnya pasar tenaga kerja," kata Mayfield.
Taiwan Semiconductor, Louisiana-Pacific dan Paramount juga melonjak setelah pengajuan peraturan menunjukkan bahwa Berkshire Hathaway milik Warren Buffett membeli posisi baru di dua emiten pertama, dan meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan terakhir.
Musim laporan keuangan berlanjut minggu ini dengan sektor ritel dari Target, Lowe's, Bath & Body Works, Macy's, Kohl's, dan Foot Locker. (ef)

Sumber : Admin