Lanjutkan Penguatan Wall Street, Asia Dibuka Melaju
Friday, May 14, 2021       08:27 WIB

Ipotnews -Jelang akhir pekan, Jumat (14/5), bursa saham Asia dibuka menguat, melanjutkan tren positif kenaikan indeks acuan pada penutupan bursa saham Wall Street setelah terbenam di zona merah pada sesi sebelumnya. Bursa saham utama Eropa tadi malamditutup sedikit melemah, melanjutkan penurunan tajam bursa saham Asia pada sesi perdagangan Kamis kemarin, yang menekan indeks Nikkei 225, Jepang hingga 2%.
Laman CNBC memberitakan, hari ini investor akan mengamati pergerakan saham raksasa teknologi China Alibaba yang terdaftar di Hong Kong setelah perusahaan itu membukukan kerugian operasional pertamanya sebagai perusahaan publik pada kuartal keempat fiskal.
Investor juga akan terus memantau situasi virus korona di India, dengan lebih dari 4.000 kematian akibat Covid-19 dilaporkan untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis kemarin. Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,15% lebih tinggi.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,29%. Indeks bergerak melaju 0,96% (66,80 poin) ke posisi 7.049,50 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka meningkat 0,78%, dan berlanjut 0,73% menjadi 3.144,91..
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melejit 1,67% (458,33 poin) ke level 27.906,43, setelah dibuka melonjak 1,41%, dan Topix melompat 1,2%.
IndeksHang Seng, hongkong dibuka dibuka naik 0,64% dan berlanjut naik 0,41% (112,61 poin) menjadi 27.831,28 pada pukul 8:40 WIB. Saham Alibaba anjlok hampir 5% karena melaporkan rugi operasi pada kuartal keempat tahun fiskal. Indeks Shanghai Composite, China dibuka menguat 0,3% dan berlanjut 0,18% di posisi 3.435,63.
Amerika Serikat dan Eropa
Pada sesi perdagangan di bursa Wall Street tadi malam, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 433,79 poin menjadi ditutup pada 34.021,45 sementara S&P 500 naik 1,22%, menyelesaikan sesi perdagangan di level 4.112,50. Nasdaq Composite naik 0,72%, dan ditutup di level 13.124,99.
Namun, meskipun menguat, indeks Wall Street berada di jalur penurunan yang lumayan besar pekan ini karena sentimen kekhawatiran inflasi. Rilis Indeks Harga Konsumen AS periode April, Rabu kemarin, memperlihatkan lonjakan 4,2% dari tahun sebelumnya, laju tercepat sejak 2008. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk menarik kembali kebijakan moneter akomodatifnya.
Bursa saham Eropa tadi malam di tutup cenderung melemah terseret tren penurunan indeks di bursa saham Asia-Pasifik, setelah rilis data inflasi AS periode April yang menunjukkan tekanan kenaikan harga yang lebih tinggi dari ekspektasi yang menekan bursa Wall Street.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 turun 0,2%, dipimpin kejatuhan harga saham sumber daya dasar sebesar 3%. FTSE 100 London melorot 0,59% ke level6.963,33. DAX 30 Jerman naik 0,33% menjadi 15.199,68.
Mata uang dan minyak
Indeks dolar AS, yang melacak  greenback  terhadap sekeranjang mata uang enam negara maju, pagi tadi berada di posisi90,757, naik dari awal pekan ini yang berada di bawah 90,5.
Yen Jepang diperdagangkan pada 109,50 per dolar, setelah melemah di awal pekan dari di bawah 109 terhadap  greenback . Dolar Australia berada di USD0,7722, setelah turun dari level di atas $ 0,78 awal pekan ini.
Harga minyak turun pada pembukaan jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun sekitar 0,1% menjadi UD66,99 per barel. Minyak mentah berjangka AS duduk di bawah garis datar karena diperdagangkan pada USD63,81 per barel. ( CNBC )

Sumber : Admin