Ipotnews - Penyedia layanan transportasi sepeda motor  online  Indonesia, Go-Jek, berencana mengembangkan bisnis di Filipina, awal 2018, dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya akan menyusul akhir tahun itu.
Go-Jek, yang didukung oleh perusahaan ekuitas KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC, bersaing dengan Uber Technologies dan Grab, yang berbasis di Singapura, untuk menggaet konsumen di pasar Asia Tenggara, yang merupakan rumah bagi 600 juta orang, demikian laporan  Reuters , di Singapura, Kamis (7/12).
Chief Technology Officer Go-Jek, Ajey Gore, mengatakan bahwa "hampir semua negara Asia Tenggara berada dalam radar dalam tiga, enam sampai 12 bulan ke depan. Filipina akan menjadi yang pertama hanya untuk mengetahui bagaimana respons pasar terhadap jasa yang ditawarkan perusahaan  start-up  tersebut."
Dia menolak untuk menyebutkan negara lainnya yang disasar Go-Jek di masa mendatang. Selain Indonesia dan Filipina, Asia Tenggara terdiri dari Malaysia, Singapura, Laos, Vietnam, Kamboja, Brunei, Timor Leste dan Myanmar.
Gore menolak berkomentar mengenai laporan tentang pendanaan dan apakah perusahaan tersebut memiliki rencana untuk melakukan IPO. Go-Jek juga didukung oleh modal ventura Sequoia Capital, dan baru-baru ini meraup dana dari raksasa China, JD.com dan Tencent Holdings Ltd.
Gore mengatakan bahwa timnya akan menguji beberapa layanan inti Go-Jek seperti transportasi, dan kemudian pembayaran, "hanya sebagai percontohan, belajar dari kesalahan." Ini akan menjadi operasi pertama perusahaan di luar negeri, katanya.
Perhatian utamanya adalah untuk menguji apakah data dan sistem perusahaan tersebut bisa diterapkan di tempat lain: di Indonesia, misalnya, sepeda motor lebih mahal ketimbang mobil karena dapat menembus kepadatan lalu lintas, sehingga membuat perjalanan lebih cepat, papar Gore.
Dia mengatakan bahwa Go-Jek juga berencana meluncurkan layanan baru, termasuk memasang  charging stations  di toko ritel yang dapat diakses pengguna melalui aplikasi mereka. (ef)

Sumber : Admin