Logam Kuning Relatif Stabil di Tengah Penurunan Yield dan Dolar
Friday, April 23, 2021       13:56 WIB

Ipotnews - Emas relatif stabil, Jumat siang, tetapi berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan ketiga beruntun setelah proposal Presiden Joe Biden untuk menaikkan pajak  capital gain  membebani imbal hasil US Treasury, sementara depresiasi dolar juga memberikan dukungan.
Harga emas di pasar spot stabil di USD1.783,98 per ounce pada pukul 13.40 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Jumat (23/4). Logam kuning itu melesat ke level tertinggi sejak 25 Februari di USD1.797,67 per ounce pada sesi Kamis, dan sejauh pekan ini menguat sekitar 0,4%.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat naik tipis 0,11% menjadi USD1.783,90 per ounce.
"Dampak lanjutan dari (proposal) kenaikan pajak itu menarik investor obligasi dan imbal hasil merosot, dan ini memberikan sedikit topangan bagi emas," kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di perusahaan jasa keuangan. Axi.
"Pertanyaan besar yang sekarang dihadapi pasar emas adalah keputusan tentang bagaimana Federal Reserve akan bersikap pekan depan."
Imbal hasil US Treasury 10-tahun melemah di tengah berita Biden akan meluncurkan rencana untuk menaikkan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi.
Dolar yang lemah juga meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Menggarisbawahi kebangkitan permintaan emas di Asia, pengiriman ke India melonjak ke level tertinggi sejak 2013, mendorong ekspor emas Swiss ke tingkat tertinggi 10 bulan.
Meski ada tanda-tanda permintaan emas fisik meningkat di India, melonjaknya kasus virus korona dan langkah penguncian yang diperbarui mengancam peningkatan tersebut, tutur analis ANZ dalam sebuah catatan.
India mencatat angka harian infeksi Covid-19 tertinggi di dunia pada Kamis.
Paladium naik 0,1% menjadi USD2.839,21 per ounce tetapi jatuh dari rekor USD2.891,50 per ounce yang dicapai Kamis. Banyak analis memperkirakan pergerakan lebih lanjut menuju level USD3.000 per ounce karena pabrikan otomotif meningkatkan pembelian logam tersebut, memperburuk kekurangan pasokan.
Perak turun 0,4% menjadi USD26,07 per ounce, tetapi berpeluang untuk membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Platinum stabil di USD1.203,05 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:42 WIB
Indonesia Market Summary (25/04/2024)
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham FOLK, Beli dan Jual
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BRIS
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:22 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan WTON
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of NIKL
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:58 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham BJBR, Beli