Lonjakan Stok Amerika Bebani Sentimen, Minyak Dunia Relatif Stabil
Thursday, February 09, 2023       12:40 WIB

Ipotnews - Harga minyak relatif stabil, Kamis, karena prospek permintaan bahan bakar yang lebih tinggi di China seiring pembukaan kembali pembatasan pasca-Covid diimbangi kekhawatiran melambungnya stok minyak Amerika dapat menandakan melemahnya permintaan di ekonomi terbesar dunia itu.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 7 sen atau 0,08% menjadi USD85,16 per barel pada pukul 12.22 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Kamis (9/2).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 2 sen atau 0,03% menjadi USD78,49 per barel. Kedua tolok ukur tersebut meroket lebih dari 6% sejauh pekan ini.
"Stok minyak mentah Amerika terus melebihi ekspektasi, yang sampai batas tertentu mengikis sentimen  bullish  yang dibawa dari harapan pemulihan permintaan China," kata analis Haitong Futures.
Stok minyak mentah di Amerika Serikat melesat minggu lalu ke level tertinggi sejak Juni 2021, dibantu peningkatan produksi, tutur Badan Informasi Energi, Rabu. Persediaan bensin dan sulingan Amerika juga melejit minggu lalu karena permintaan tetap lemah.
Pejabat Federal Reserve, Rabu, mengatakan lebih banyak kenaikan suku bunga akan terjadi karena bank sentral terus maju dengan upayanya untuk meredam laju inflasi, meski tidak ada yang siap untuk menegaskan laporan ketenagakerjaan Januari yang solid dapat mendorong mereka kembali ke sikap kebijakan moneter yang lebih agresif.
Tetapi prospek permintaan yang lebih kuat dari China memberikan dukungan pada harga minyak, ketika konsumen minyak terbesar kedua di dunia itu mengakhiri lebih dari tiga tahun kebijakan nol-Covid yang ketat, yang melibatkan penguncian di seluruh kota dan pengujian massal pada Desember.
"Travel meningkat tajam di China setelah liburan Tahun Baru Imlek. Kami memperkirakan konsumsi minyak China akan meningkat sekitar 1,0 juta barel per hari tahun ini, dengan pertumbuhan yang kuat muncul paling cepat di akhir kuartal pertama," kata Daniel Hynes dan Soni Kumari, analis ANZ Bank.
"Secara keseluruhan, ini akan mendorong permintaan global hingga 2,1 juta barel per hari pada 2023."
Sementara itu, BP Azerbaijan mengumumkan  force majeure  pada pengiriman minyak mentah Azeri dari pelabuhan Ceyhan, Turki, pada 7 Februari setelah gempa besar menghantam Turki dan Suriah, Senin pagi. Bencana tersebut menghentikan operasi di Ceyhan dan mengganggu aliran minyak mentah dari Irak dan Azerbaijan. (ef)

Sumber : Admin