Lonjakan Yuan, Sinyal Positif untuk Laju Aset Berisiko
Tuesday, January 14, 2020       16:55 WIB

Ipotnews - Optimisme kesepakatan perdagangan yang mendorong nilai tukar yuan China ke level tertinggi lima bulan terhadap dolar, dapat memacu pertumbuhan ekonomi global dan mendorong investor untuk meninggalkan dolar AS demi mendapatkan aset berisiko.
Keputusan Washington untuk berhenti melabeli Cina sebagai manipulator mata uang mendukung kemungkinan perpindahan tersebut, termasuk ke rupiah.
Ahli strategi Societe Generale, Kit Juckes berpendapat, penguatan yuan baik untuk pertumbuhan dan harus mendorong aliran modal keluar  greenback  sebagai  safe haven . Ia merekomendasikan  shorting  dolar AS terhadap dolar Kanada, krone Norwegia, dan krona Swedia.
Reli bisa berarti "kebijakan yang lebih ketat untuk China dan kebijakan yang lebih longgar untuk yang lain. Tetapi pada akhirnya, bahkan China pun akan lebih baik jika penjualannya ke negara maju bergerak lebih baik," kata Juckes. "Secara keseluruhan, permintaan yang lebih banyak akan membantu China, bahkan jika terganggu oleh penguatan mata uangnya," imbuhnya, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (14/1).
Brad Bechtel dari Jefferies juga menilai bahwa tekanan terhadap dolar akibat dinamika perdagangan AS-China yang membaik karena investor merasa nyaman ketika mengambil lebih banyak risiko. Dia merekomendasikan yuan, rupiah, peso Filipina, dan dolar Australia.
Sealin itu, dolar yang lebih lemah dinilai akan menenangkan Donald Trump, yang menuduh China dan mitra dagang utama lainnya telah memanipulasi mata uang mereka untuk meningkatkan ekspor. Defisit perdagangan AS secara keseluruhan menyempit pada November, menjadi yang terkecil dalam tiga tahun di tengah mencairnya perang dagang dengan China.
Yuan memberi sinyal tren ini akan terus berlanjut, dengan indikator teknis memberi sinyal  bullish . Sementara itu beberapa indikator ekspektasi volatilitas bergerak di dekat level terendah dalam lima bulan terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa investor belum bersiap untuk mundur dari risiko. Yuan telah menguat lebih dari 4% sejak awal September.
Kepala Strategi Internasional Deutsche Bank, Alan Ruskin mengatakan, patut dipertanyakan apakah otoritas China menginginkan nilai  offshore  yuan turun ke bawah 6,80. Tetapi "pasar merasakan ada ruang untuk penurunan sebelum penguatan mata uang mulai menimbulkan kegelisahan dari pejabat moneter," ujarnya. Ia menilai, yuan bergerak ke kisaran 6,70 per dolar AS. (Bloomberg)

Sumber : Admin