Manajemen Resiko Bisa Mencegah Timbulnya Utang
Wednesday, May 25, 2022       15:02 WIB

Pada artikel sebelumnya yang berjudul  Bagaimana CaraKeluar dari Jerat Utang? kita telah membahas tiga langkah 'mudah' agar terbebas dari utang: (1) identifikasi masalah: mengapa saya berutang?, (2) menerapkan pantangan untuk berutang lagi (gali lobang tutup lobang), dan (3) melunasi semua utang yang ada.
Pada artikel sebelumnya itu, kita membahas cara untuk keluar dari jerat utang. Tapi, utang itu terlebih dahulu telah ada. Pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana caranya mencegah timbulnya utang.
Pada sebagian besar kasus berutang yang terjadi pada ' good people ', penyebabnya adalah bencana. Bencana atau kemalangan adalah suatu kejadian yang 'tidak terduga' tetapi efeknya bisa sangat merusak pondasi ekonomi suatu rumah tangga.
Kejadian bencana tak terduga itu dapat berupa kematian kepala keuarga (tulang punggung pencari nafkah keluarga), kebakaran rumah tinggal, sakit berat yang diderita anggota keluarga sehingga menghabiskan banyak dana untuk berobat, atau untuk contoh kasus yang lebih ringan adalah kendaraan untuk pergi pulang kantor hilang dicuri orang, atau rusak berat akibat tabrakan.
Dalam kebanyakan kasus ini, berutang menjadi solusi untuk keluar dari masalah. Tetapi, orang tidak dapat benar-benar keluar dari masalah hanya dengan berutang. Utang itu akan tetap ada dan harus dibayar kembali sampai lunas, lengkap dengan bunga-bunganya. Pada contoh-contoh ini, kita dapat mencegah timbulnya utang, yaitu dengan manajemen resiko yang tepat.
Cara mengelola resiko yang bisa dipergunakan, pertama adalah mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi (yang karena keahliannya lebih siap untuk menanggung resiko ini) dengan cara membeli polis, baik asuransi jiwa maupun asuransi kerugian. Kedua adalah menyediakan dana cadangan yang besarnya enam sampai dengan duabelas kali pengeluaran bulanan keluarga, sehingga orang tidak harus berutang setiap kali mengalami hal yang tidak terduga atau tidak diharapkan seperti PHK atau kendaraan untuk pergi pulang kantor mengalami kerusakan.
Asuransi Jiwa ( Life insurance )
Asuransi jiwa berguna untuk menjamin ekonomi keluarga tetap berjalan baik sekalipun pencari nafkah keluarga meninggal dunia. Tidak perlu membeli polis asuransi jiwa yang aneh-aneh, yang manfaat asuransinya telah dicampur dengan 'manfaat' lain sehingga polisnya menjadi mahal dan malah membuat nasabah menjadi bingung dan tidak mengerti. Manfaat asuransi jiwa adalah memperoleh pertanggungan sejumlah uang tunai jika tertanggung meninggal dunia. Titik.
Asuransi Kecelakaan Diri ( Personal Accident Insurance )
Asuransi kecelakaan diri membayar sejumlah uang jika tertanggung mengalami kecelakaan diri tapi tidak meninggal dunia. Kecelakaan diri dapat berupa kehilangan satu atau lebih anggota tubuh dan dibayar sesuai dengan besarnya fungsi anggota tubuh yang hilang tersebut. Asuransi kecelakaan diri ini penting terutama bagi pekerja pabrik yang mengandalkan aktivitas fisik dalam pekerjaannya.
Asuransi Kebakaran ( Fire insurance )
Asuransi kebakaran dibeli untuk melindungi rumah tinggal terhadap resiko kebakaran (dan kejatuhan pesawat terbang). Untuk rumah tinggal yang tidak kosong (berpenghuni) dan terletak di kompleks perumahan, premi asuransi kebakaran tergolong sangat murah karena resiko terjadinya kebakaran relatif sangat kecil. Untuk apartemen atau ruko premi asuransi dapat meningkat dengan cepat tergantung pada resiko kebakaran menurut persepsi penanggung.
Asuransi Kesehatan ( Health insurance )
Sekarang biaya pemeliharaan kesehatan sangat tinggi dan, tanpa penggantian asuransi, dapat menghabiskan seluruh dana cadangan keluarga. Mungkin saat ini kita merasa sehat dan tidak membutuhkan asuransi. Tetapi ketika kita sudah sakit parah dan terkapar di atas tempat tidur, tidak akan ada satu pun perusahaan asuransi yang bersedia menanggung biaya kesehatan kita.
Kalau biaya rumah sakit terlalu mahal, dan kita tidak dapat menanggung biaya akibat perawatan kesehatan di rumah sakit, maka itu berarti kita harus membeli asuransi kesehatan pada waktu kita masih sehat. Pada dasarnya, apabila suatu resiko terlalu besar untuk ditanggung sendiri, maka resiko itu wajib diasuransikan.
Asuransi Kendaraan Bermotor ( All risk or Total Loss Only )
Bergantung pada jenis polisnya, asuransi kendaraan bermotor menjamin penggantian uang tunai apabila kendaraan kita mengalami kerusakan berat ( total loss ) atau mengganti setiap kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada kendaraan ( all risks ). Biaya premi asuransi yang mempertanggungkan semua resiko ( all risks ) biasanya sekitar tiga kali lipat biaya asuransi yang mempertanggungkan resiko kehilangan saja ( total loss only ).
Asuransi kendaraan bermotor ini dapat diperluas dengan cakupan resiko hukum kepada pihak ketiga ( third party liabilities ), dengan tambahan premi. Asuransi kendaraan bermotor ini juga dapat diperluas untuk cakupan resiko banjir atau huru-hara ( riot ) dengan tambahan premi.
Dana Cadangan ( Emergency Reserve )
Dana cadangan wajib ada pada setiap rumah tangga untuk melindungi diri kita terhadap setiap resiko 'kecil' tanpa harus berutang ke mana-mana. Perencana keuangan di negara-negara maju umumnya merekomendasikan besarnya dana cadangan sebesar tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan.
Untuk kondisi di Indonesia, terutama di masa pandemi ini, kami merekomendasikan besarnya dana cadangan enam sampai dengan dua belas bulan pengeluaran. Dana cadangan ini dipergunakan untuk hal-hal seperti PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), penggantian biaya perbaikan mobil akibat kecelakaan, dal lain-lain.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS