Manufaktur Amerika Melambat Lagi, Dolar Jatuh ke Posisi Terendah Dua Pekan
Tuesday, December 03, 2019       05:36 WIB

Ipotnews - Dolar jatuh ke posisi terendah dua pekan, Senin, setelah data menunjukkan sektor manufaktur Amerika Serikat menyusut selama empat bulan beruntun pada November dan di luar dugaan belanja konstruksi mengalami penurunan, memicu kekhawatiran ekonomi terbesar dunia itu akan terperosok ke jurang resesi.
Dolar AS juga turun dari level tertinggi enam bulan terhadap yen Jepang dan merosot ke tingkat terendah dua pekan terhadap euro, demikian laporan Reuters, di New York, Senin (2/12) atau Selasa (3/12) pagi WIB.
Sebelum rilis data tersebut, dolar sudah melemah sebelumnya, setelah Presiden Donald Trump, Senin, mengumumkan akan mengembalikan tarif impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina sebagai pembalasan atas pelemahan mata uang yang katanya merugikan petani AS.
"Ini adalah kombinasi dari kekhawatiran perdagangan dan data AS yang lemah," kata John Doyle, Vice President Tempus Inc di Washington, menjelaskan pergerakan dolar pada sesi Senin.
"Dolar sudah melemah sebelum data tersebut dirilis, tetapi pelemahan berakselerasi ketika angka-angka manufaktur itu keluar. Itu tidak membantu bahwa laporan manufaktur dari Eropa mengalahkan ekspektasi dan kita buruk."
Data yang positif dari manufaktur Eropa, Senin pagi waktu setempat, memicu optimisme pada prospek kawasan tersebut. Angka manufaktur dari Inggris, Jerman, Spanyol dan Prancis semuanya mengalahkan ekspektasi.
Sebaliknya, indeks aktivitas pabrik nasional Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 48,1 pada November dari 48,3 pada Oktober, menyusut untuk bulan keempat. Angka itu di bawah ekspektasi 49,2 dari jajak pendapat  Reuters  terhadap 57 ekonom.
Sebuah laporan terpisah menunjukkan belanja konstruksi AS pada Oktober turun juga, melemah 0,8% karena investasi dalam proyek-proyek swasta jatuh ke level terendah dalam tiga tahun.
"Apa artinya ini bagi dolar adalah bahwa kita berpotensi melihat penurunan suku bunga lagi dari Federal Reserve tahun depan," kata Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar Cambridge Global Payments di Toronto.
The Fed memangkas suku bunga tiga kali tahun ini, dan pada pertemuan kebijakan moneter terakhirnya mengisyaratkan akan bergantung pada data ke depan.
Dalam perdagangan petang, indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, terakhir turun 0,4% menjadi 97,839 setelah jatuh ke posisi 97,811, level terendah dua pekan.
Penurunan indeks dolar mendorong euro ke level tertinggi dua minggu. Terakhir, euro naik 0,6% menjadi USD1,1081.
Dolar turun 0,4% menjadi 108,98 yen, setelah mencapai 108,94, tingkat terendah sejak Mei.
Di awal sesi,  greenback  menguat terhadap yen setelah  rebound  dalam aktivitas manufaktur China mengangkat harapan untuk prospek yang lebih cerah bagi pertumbuhan dunia.
Aktivitas pabrik China tumbuh pada laju tercepat dalam hampir tiga tahun pada November, menurut survei bisnis swasta, Senin, menyusul data resmi yang optimistis selama akhir pekan lalu. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA