Mata Uang Asia Menguat, Rupiah Bergerak Tanpa Arah Usai Pemangkasan Suku Bunga
Wednesday, May 21, 2025       16:01 WIB

Ipotnews - Mata uang Asia serempak menguat terhadap dolar, pada sesi perdagangan lepas tengah hari tadi, Rabu (21/5),
Laman Reuters melaporkan, Rupiah, yang sempat sedikit menguat menjelang keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia, diperdagangkan dalam kisaran sempit. Terakhir tercatat naik tipis 0,1% setelah sempat melemah. Sementara itu, indeks saham Indonesia kembali melanjutkan penguatan di kisaran 1%.
Bank Indonesia memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, sesuai ekspektas i, setelah mempertahankan suku bunga pada bulan April. Langkah ini diambil beberapa minggu setelah Indonesia melaporkan pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam tiga tahun. Rupiah telah mengalami penguatan dalam sebulan terakhir.
BI menyatakan perlunya meningkatkan pertumbuhan domestik lebih lanjut untuk meredam dampak penerapan tarif Amerika Serikat, dan akan terus melakukan intervensi di pasar valuta asing guna menstabilkan rupiah.
"Stabilitas rupiah yang disertai dengan tanda-tanda melemahnya momentum pertumbuhan menggeser keseimbangan ke arah pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps," ujar Radhika Rao, ekonom senior di DBS.
"Kami memperkirakan BI akan memperkuat sikap pro-pertumbuhannya dengan memanfaatkan ruang yang tersedia untuk menurunkan suku bunga," imbuhnya seperti dikutip Reuters.
Di tempat lain, won Korea Selatan menguat setelah pemerintah menjanjikan dukungan untuk sektor farmasi domestik terkait dampak tarif dari AS.
Indeks saham di Seoul naik hingga 0,9%, dipimpin oleh saham-saham perusahaan farmasi. Produsen baterai mencatatkan rebound setelah Presiden AS Donald Trump gagal memperoleh dukungan atas rancangan undang-undang perpajakannya.
Di antara mata uang lainnya, dolar Singapura, dolar Taiwan, dan baht Thailand masing-masing menguat antara 0,3% hingga 0,4%.
"Investor secara cermat memantau perkembangan tentang pengumuman ekonomi dan perdagangan, serta cenderung menghindari mengambil posisi besar sebelum pengumuman tersebut untuk menghindari risiko akibat berita tak terduga," kata Massimiliano Bondurri, pendiri dan CEO SGMC Capital.
Ringgit Malaysia menjadi mata uang Asia dengan performa terbaik hari ini, meningkat sebesar 0,7%.
Saham-saham di  emerging market  Asia menunjukkan kinerja beragam. Indeks saham PSI di Manila dan TWSE Taiwan masing-masing naik 0,6% dan 1,3%.
Sementara itu, indeks acuan KLSE Malaysia berada di jalur penurunan untuk hari kelima berturut-turut.
Di sisi lain, harga minyak dunia naik setelah laporan CNN yang menyebutkan bahwa Israel kemungkinan sedang mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, berdasarkan laporan intelijen AS.
Negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia, dan Vietnam yang merupakan importir bersih minyak, saat ini menghadapi tantangan berupa penurunan produksi dan meningkatnya konsumsi domestik. (Reuters)
 Asian stocks and currencies as of 0750 GMT 

COUNTRY

FX RIC

FX DAILY %

FX YTD %

INDEX

STOCKS DAILY %

STOCKS YTD %

Japan

USDJPY

+0.42

+9.23

N225

-0.61

-5.11

China

USDCNY

+0.15

+1.30

SSEC

0.21

1.07

India

USDINR

-0.00

-0.03

NSEI

0.37

4.78

Indonesia

USDIDR

+0.12

-1.83

JCI

0.94

1.15

Malaysia

USDMYR

+0.70

+4.76

KLSE

-0.34

-6.01

Philippines

USDPHP

-0.02

+4.36

P PSEI

0.63

-2.35

S.Korea

USDKRW

+0.46

+6.07

KOSPI

0.91

9.42

Singapore

USDSGD

+0.33

+5.79

STI

-0.20

2.30

Taiwan

USDTWD

+0.06

+8.69

TWSE

1.29

-5.34

Thailand

USDTHB

+0.50

+4.84

SET

-0.55

-15.54

Sumber : admin