Mau Jual Emasnya Nggak Bun? Antam Berani Bayar Mahal Nih
Friday, September 30, 2022       10:09 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk () pada Jumat (30/9/2022) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik Rp3.000 per gram menjadi Rp945.000 per gram. Sementara harga  buyback  (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) pun naik Rp3.000 per gram menjadi Rp814.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Harga antam selaras dengan gerak emas dunia yang melonjak kemarin (29/9/2022). Emas dunia di pasar spot tercatat US$1.660,29 per troy ons, naik 0,05% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga emas dunia mengauat karena nilai tukar dolar Amerika Serikat melemah. Indeks dolar (DXY), yang mengukur  Greenback  dengan enam mata uang utama turun 0,31% ke 112,25.
Pelemahan dolar menjadi sentimen positif bagi emas sebab lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Permintaan pun akan meningkat, harga mengikuti.
"Dolar yang sedikit lebih lemah hari ini mungkin memberikan sedikit kelegaan (untuk emas) ... (tetapi) kuncinya masih harus apa yang terjadi dengan imbal hasil, ujung pendek dari kurva masih meningkat kuat," kata Edward Moya, analis senior dengan OANDA.
Beberapa pejabat Fed telah menegaskan kembali komitmen bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga secara agresif untuk memerangi lonjakan inflasi.
"Pasar menilai potensi suku bunga yang lebih tinggi untuk bertahan selama beberapa waktu ... harga emas masih bisa turun lebih jauh pada tahap berikutnya dari siklus kenaikan," kata TD Securities dalam sebuah catatan.
Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meredupkan daya tariknya karena meningkatkan biaya peluang memegang aset yang memberikan imbal hasil.
"Anda mungkin melihat pasar emas yang masih akan bereaksi terhadap segala sesuatu tentang dolar, segala sesuatu tentang ekspektasi Fed," kata Moya.
(ras/ras)

Sumber : www.cnbcindonesia.com