Mayoritas Analis Rekomendasikan Buy Saham GGRM
Tuesday, May 21, 2019       09:07 WIB

Ipotnews - Sepanjang kuartal I/2019, PT Gudang Garam Tbk () berhasil mencatatkan pertumbuhan sehingga bisa meyakinkan sejumlah analis untuk merekomendasikan beli terhadap saham emiten rokok ini.
Berdasarkan data seperti dikutip bisnis.com (30/4/2019), mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp26,20 triliun pada kuartal I/2019, tumbuh 19,18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp21,98 triliun.
Adapun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,36 triliun pada kuartal I/2019 atau tumbuh 24,44% secara tahunan.
Pada perdagangan Senin (20/5/), saham melemah 0,91% ke level Rp79.000 atau turun 725 poin. Secara year to date, saham telah melemah 5,53%. Tapi dalam jangka panjang saham perseroan diyakini bakal mencapai Rp99.000.
Berdasarkan data  Bloomberg , seperti dikutip bisnis.com, Selasa (21/5), sebanyak 26 dari 33 analis merekomendasikan beli, sedangkan 6 lainnya merekomendasikan tahan, dan hanya 1 yang merekomendasikan jual. Target harga konsensus sebesar Rp92.513, masih berpotensi naik 17,1% dari harga penutupan kemarin.
Terkait pada kuartal I/2019, pendapatan bersih sebesar Rp26,20 triliun secara tahunan, realisasi pendapatan kuartal I/2019 itu sama dengan 25% dari konsensus  Bloomberg  sebesar Rp102,90 triliun.
Tim analis PT Indo Premier Sekuritas melalui risetnya pada 17 Mei 2019, meyakini keputusan pemerintah untuk mengenakan lagi cukai di Free Trade Zone atau Zona Perdagangan Bebas untuk rokok dan minuman di Batam, Bintan, Sabang, dan Karimun, sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi rokok ilegal di Indonesia.
Analis memandang ini menjadi sentimen positif untuk sektor rokok. Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy terhadap saham dengan target harga Rp94.600.
Sementara, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya, menyebut, pangsa pasar membaik karena volume penjualan yang terus meningkat. Analis memperkirakan perseroan dapat melanjutkan tren volume penjualan yang positif mengingat preferensi konsumen pada sigaret kretek mesin (SKM).
Pada kuartal I/2019, segmen SKM berkontribusi 91,3% dari total pendapatan. "Kami memproyeksikan volume penjualan tetap tumbuh positif dan margin yang lebih lebar di kuartal berikutnya karena kenaikan ASP ( average selling price ) yang lebih agresif," jelas Christine, melalui riset yang dipublikasikan pada 30 April 2019.
Dengan demikian diperkirakan dapat mencapai pendapatan sebesar Rp104,84 triliun pada 2019 dan Rp118,97 triliun pada 2020. Adapun untuk laba bersih diperkirakan mencapai Rp9,97 triliun pada 2019 dan Rp11,43 triliun pada 2020.
Melalui prediksi kinerja yang makin baik itu, maka analis merevisi naik target harga dan menegaskan kembali rekomendasi beli terhadap saham . Adapun, target harganya sebesar Rp99.000 mencerminkan proyeksi PE 19 kali pada 2019 dan 16,7 kali pada 2020. (winardi)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA