Mengenal Model Bisnis Tech Company Venteny (VTNY) yang IPO, di Baliknya Banyak Investor Gede
Friday, December 09, 2022       14:08 WIB

JAKARTA, investor.id - Perusahaan teknologi, PT Venteny Fortuna International Tbk () memulai masa penawaran umumnya pada 9-13 Desember 2022. Perseroan menggelar penawaran umum perdana ( initial public offering /IPO) dengan melepas sebanyak 939.779.100 saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 5 per saham.
Venteny menetapkan harga IPO Rp 360 per saham sehingga dana yang bakal diraup perseroan sebanyak Rp 338,32 miliar.
BRI Danareksa Sekuritas, Surya Fajar Sekuritas, dan Mirae Asset Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan Mega Capital Sekuritas dipercaya jadi penjamin emisi efek.
Perusahaan teknologi ini ternyata sudah didukung dengan sejumlah investor kenamaan. Hal itu juga sebagaimana disebutkan Founder and Group CEO Venteny Fortuna InternationalJunichiro Waide dalam paparan publik perseroan, Kamis (24/11/2022).
"Kami bisa sejauh ini, tentu kami tidak akan melupakan para pendukung kami yang datang dari investor, Carta Holding, Ocean Capital, SBI Investment, Relo Club, KK Fund, dan SV Fintech," jelas Jun.

Investor Venteny Fortuna (). (Sumber: Perseroan)
"Mereka adalah para investor besar yang mendukung kami untuk perjalanan panjang sukses kami," imbuhnya.
Di prospektusnya, pemegang saham Venteny Fortuna sebelum IPO terdiri dari Carta Holdings Inc 24,77%; Junichiro Waide 24,51%; Ocean Capital Inc 13,06%; Fintech Business Inovation LPS 11,62%; KK Investments Holdings Pte Ltd 10,37%; Relo Club Limited 8,83%; Lain-lain (di bawah 5%) 6,82%. Junichiro Waide merupakan pemilik manfaat sekaligus pengendali .
dimiliki oleh satu pengendali berbentuk badan hukum, yaitu Carta Holdings Inc dengan jumlah saham sebanyak 1.319.341.020 saham dalam perseroan atau mewakili 24,7% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Carta Holdings Inc (CH) adalah perusahaan yang tercatat di Tokyo Stock Exchage. Carta Holding 52,42% sahamnya digenggam oleh Densu Group Inc.
Model Bisnis
Dalam prospektus dijelaskan UMKM secara tidak langsung berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan membantu produktivitas nasional dengan jumlah penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Sumber permodalan merupakan suatu keterbatasan yang dialami UMKM dalam upaya mereka untuk bergerak maju. Saat ini, masyarakat mengembangkan inovasi penyediaan pinjam meminjam yang salah satunya ditandai dengan adanya penyediaan layanan jasa pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi dan perusahaan pembiayaan non-bank yang dinilai turut berkontribusi terhadap pembangunan dan perekonomian nasional.
Venteny merupakan perusahaan teknologi yang mana dengan teknologi ini perseroan ingin mendorong ekosistem bisnis yang didalamnya terdiri dari perusahaan, karyawan, rekanan, dan seluruh pihak yang menikmati manfaat perseroan. Dalam misi grup perseroan untuk mendukung proses bisnis di dalam ekosistem ini, grup perseroan memanfaatkan inovasi teknologi dan membuat sebuah platform ( platform as a service ) yang di dalamnya berisi empat layanan (pilar) utama:
Financial Technology : menyediakan dukungan finansial kepada klien dan exclusive members perseroan. Dalam rangka menjalankan layanan finansial ini, Venteny Grup bekerja sama dengan lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, sebagai pihak yang menjalankan loan disbursement . Dalam menjalankan layanan ini, perseroan bertindak sebagai lender atau source of fund agar terjadi loan disbursement tersebut.
Education Technology : layanan konten edukasi online bagi karyawan yang disusun sesuai dengan skill tertentu yang dibutuhkan oleh karyawan. Perseroan juga secara aktif berdiskusi dengan tim sumber daya manusia klien perseroan untuk menyusun modul pelatihan bagi karyawan masing-masing.
Insurance Technology : beragam pilihan asuransi; mulai dari asuransi kesehatan, kecelakaan kerja, gadget, dll; dengan jangkauan harga yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial dari pengguna.
Lifestyle Technology : pilihan merchant offer dengan potongan harga menarik dari ratusan merchant perseroan.
Grup perseroan menyediakan layanan yang menyeluruh kepada komponen-komponen yang tergabung ke dalam ekosistem yang dibuat oleh grup perseroan. Oleh karena itu model bisnis perseroan dapat bergerak pada tiga komponen di bawah ini:
1. Business to Business (B2B)
UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara-negara di Asia Tenggara. Namun, masih banyak UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan akses perbankan dikarenakan proses yang ketat dan memakan waktu yang panjang. Selama proses tersebut berjalan potensi akan kehilangan potensi bisnis terus meningkat dikarenakan sulitnya mendapat sumber permodalan dalam waktu yang singkat. Grup perseroan percaya bahwa produk-produk grup perseroan dapat menjadi alternatif baru bagi UMKM dalam mendapatkan akses keuangan yang diperlukan.

Sumber: Perseroan
2. Business to Business to Employee (B2B2E)
Perusahaan-perusahaan yang memberikan layanan employee benefits seperti grup perseroan menjadi sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan serta menjamin produktifitas dan kualitas karyawannya.
Grup perseroan memiliki peluang dalam memperkuat kerjasama dengan klien B2B eksisting serta dapat memperluas model bisnis dengan pihak klien perusahaan ke B2B2E, di mana setelah grup perseroan melakukan pengikatan kerja sama dengan klien B2B, maka klien B2B beserta dengan exclusive members dapat menggunakan layanan-layanan yang disediakan oleh grup perseroan. Berbeda dari model bisnis B2B, model bisnis B2B2E ini memberikan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan dan karyawan di luar dari produk B2B financial service yang hanya dapat dimanfaatkan oleh klien B2B saja.
Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada klien dan exclusive members , perseroan sebagai platform as a service (PaaS) membuka pintu selebar-lebarnya kepada para merchants yang dapat memberikan keuntungan lebih kepada para user perseroan. Dengan adanya konsep platform ini, perseroan dapat memperkaya konten atau jenis layanan di dalam super-app sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna, tidak terbatas hanya dari sisi keuangan, pendidikan, kesehatan, dan lifestyle saja.

Sumber: Perseroan
3. Business to Customer (B2C)
Perseroan menyadari bahwa masih banyak karyawan yang membutuhkan layanan yang disediakan perseroan kepada exclusive members . Untuk itu, perseroan pun memiliki roadmap dan rencana untuk bisa mengembangkan pelayanan kepada end-users tanpa harus melibatkan kerja sama dengan perusahaan mereka masing-masing sebagai persyaratan awal.

Sumber : Investor.id