Merespon Lonjakan Kasus Virus Corona, Wall Street Dilanda Aksi Jual Masif
Saturday, February 22, 2020       07:58 WIB

Ipotnews - Aksi jual melanda bursa saham Wall Street AS mengantarkan Indeks Nasdaq mencatat penurunan persentase harian terburuk dalam 3 pekan terakhir. Pelemahan bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan ini dipicu lonjakan kasus baru virus corona serta data yang menunjukkan aktivitas bisnis di AS periode Februari lesu. Hal ini memicu kekhawatiran investor tentang pertumbuhan ekonomi.
Saham-saham teknologi menjadi lokomotif pelemahan bursa Wall Street. Emiten teknologi papan atas Microsoft corp, Amazon.com Inc dan Apple Inc menjadi hambatan terbesar pada Indeks S&P 500. Indeks sektor teknologi turun 2,3 persen.
Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) turun 0,8 persen atau turun 227 poin ke level 28.992. Ini untuk pertama kali DJIA berakhir di bawah level 29.000 jika dihitung sejak 4 Februari. Indeks S&P 500 turun 1,1 persen ke level 3.337. Indeks Nasdaq melemah 1,8 persen ke level 9.576.
DJIA memperlihatkan penurunan harian terburuk sejak 7 Februari. Pelemahan Indeks S&P 500 akhir pekan ini adalah yang terburuk sejak 31 Januari dan Nasdaq menorehkan koreksi terburuk sejak 27 Januari.
Microsoft melemah 3 persen. Amazon, Facebook, Netflix, Apple turun setidaknya 1,5 persen.
Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi 75.000 kasus virus corona dan 2.000 orang meninggal karena virus tersebut. Pemerintah china juga merilis Lebih dari 800 kasus baru. Sedangkan pemerintah Korsel merilis 200 kasus virus.
"Kalaupun wabah virus corona surut, pertumbuhan global masih akan jatuh pada kuartal pertama, sebelum bangkit lagi pada kuartal tersisa selama sisa tahun," kata Peter Berezin, Analis BcA Research. "Jadi tekanan terhadap kinerja laba emiten jangka pendek tidak dapat dihindari," tambahnya.
Wabah virus corona berdampak terhadap ekonomi China. Data Asosiasi Mobil Penumpang China menunjukkan penjualan mobil anjlok 92 persen dalam 2 pekan pertama bulan Februari.
Para trader mengalihkan dana ke safe haven seperti ke obligasi negara dan emas. Imbal hasil obligasi tenor 30 tahun turun ke level terendah, tembus di bawah 1,9 persen. Harga emas mendatangkan yield lebih dari 1 persen.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 8,28 miliar saham atau naik dibandingkan volume rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir .
(reuters/cnbc)

Sumber : admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA