Merespons Risalah Federal Reserve, Bursa Wall Street Menghijau
Thursday, April 11, 2019       05:18 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street berakhir lebih tinggi, Rabu, setelah risalah pertemuan Federal Reserve menunjukkan tidak ada perubahan dalam sikap  dovish  bank sentral.
Dow Jones Industrial Average membukukan kenaikan tipis 6,58 poin atau 0,03 persen menjadi 26.157,16, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Rabu (10/4) atau Kamis (11/4) pagi WIB.
Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 0,35 persen atau 10,01 poin menjadi 2.888,21, sedangkan Nasdaq Composite Index melonjak 0,69 persen atau 54,97 poin menjadi 7.964,24.
Risalah dari pertemuan 19-20 Maret The Fed menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan meyakini bank sentral harus membiarkan suku bunga AS tidak tersentuh untuk sepanjang tahun ini, mengutip risiko ekonomi yang timbul di luar negeri.
Risalah tersebut menyempurnakan keputusan The Fed pada pertemuan Maret untuk menghapus proyeksi kenaikan suku bunga tahun ini. Sentimen itu selanjutnya ditopang oleh data makro Amerika yang menunjukkan inflasi konsumen tertahan pada periode Maret.
Tujuh CEO bank terbesar terbesar Amerika, seperti JPMorgan Chase, Citigroup dan Bank of America, akan bersaksi di hadapan Komite Keuangan Kongres, Rabu.
"Pembicaraan terbesar hari ini adalah para bankir," kata Robert Pavlik, Kepala Strategi Investasi SlateStone Wealth. "Saya tidak berpikir ada orang yang memperkirakan dampak apa pun, tetapi banyak orang akan menyaksikan, bahkan hanya untuk mengeluarkan suara dari hal itu."
Kendati tujuh bank tersebut dicermati karena membengkaknya gaji eksekutif dan membatasi perkembangan dalam menunjuk kaum perempuan dan kalangan kulit berwarna untuk mengisi jabatan di posisi atas, ada sedikit pembicaraan tentang langkah-langkah peraturan baru yang berarti yang dapat mengeruk keuntungan.Saham perbankan mampu mencatatkan kenaikan moderat.
Saham Boeing membebani Dow, jatuh 1,1 persen, sedangkan Goldman Sachs melambung 1,1 persen, memimpin indeks tersebut.
Delta Air Lines melesat 1,6 persen setelah laba kuartal pertama melampaui ekspektasi analis menyusul pertumbuhan kuat dalam pendapatan.
Perusahaan angkutan umum Lyft merosot 10,9 persen menyusul laporan bahwa saingannya, Uber, berencana mengumpulkan sekitar USD10 miliar dalam apa yang akan menjadi IPO terbesar tahun ini.
Terkait dengan negosiasi perdagangan yang diawasi dengan ketat, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan kepada   CNBC  , bahwa AS dan China "banyak menyetujui mekanisme penegakan hukum" ketika kesepakatan tersebut dicapai.
"Kami sepakat bahwa kedua belah pihak akan mendirikan kantor penegakan hukum yang akan menangani masalah yang sedang berlangsung," kata Mnuchin. (ef)

Sumber : Admin