Ipotnews - Kinerja keuangan PT Pratama Abadi Nusantara Industri Tbk (

PANI

) di 2019 berbalik mengalami rugi bersih sebesar Rp1,22 miliar, namun perseroan mampu menurunkan jumlah utang mencapai 27,33 persen menjadi Rp79,74 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi

PANI

yang dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (3/4), pada 2019 perseroan berbalik mengalami kerugian, padahal setahun sebelumnya mampu meraih laba bersih sebesar Rp1,16 miliar.
Penurunan kinerja

PANI

juga terjadi pada jumlah penjualan di sepanjang 2019 yang menurun menjadi Rp230,65 miliar dari Rp294,97 miliar. Beban pokok penjualan

PANI

di 2019 senilai Rp214,74 miliar atau lebih rendah dari perolehan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp280,92 miliar. Maka, laba kotor

PANI

di 2019 tercatat Rp15,9 miliar atau meningkat Rp14,05 miliar pada 2018.
Namun demikian, laporan keuangan

PANI

yang berakhir 31 Desember 2019 mencatat terjadi penurunan liabilitas menjadi Rp79,74 miliar dari Rp109,73 miliar. Jumlah ekuitas

PANI

per akhir 2019 tercatat sebesar Rp39,96 miliar meningkat tipis dibanding posisi per akhir 2018 yang sebesar Rp39,86 miliar.
Sehingga, per 31 Desember 2019 total aset

PANI

tercatat menurun menjadi Rp119,71 miliar dari Rp149,59 miliar. Adapun aset lancar perseroan per akhir 2019 sebesar Rp91,86 miliar dan aset tidak lancar tercatat senilai Rp27,85 miliar.
Menurut Direktur Utama

PANI

, Prilli BP Soetantyo dalam keterbukaan informasi perseroan, penurunan total utang per 31 Desember 2019 sebesar 27,33 persen disebabkan oleh penurunan uang muka penjualan sebesar Rp16,77 miliar, adanya pelunasan kewajiban pihak berelasi sebesar Rp9 juta, pembayaran kewajiban pada bank sebesar Rp5,92 miliar dan penurunan kewajiban imbalan kerja sebesar Rp921,88 miliar.
(Budi)

Sumber : admin