Meski Tahun Lalu Laba Merosot, BBTN Optimis Raih Laba Bersih Rp3 Triliun Tahun Ini
Monday, February 17, 2020       16:38 WIB

Ipotnews - Tahun ini PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () optimis membidik laba bersih senilai Rp3 triliun. Sejumlah strategi pun telah disiapkan.
Adapun, sepanjang 2019 perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp209,26 miliar. Nilai ini merosot 92,55 persen dibandingkan dengan raihan 2018 yang senilai Rp2,81 triliun. Raihan laba bersih sepanjang 2019 tertekan karena beban pencadangan yang tinggi.
Menurut Direktur Utama , Pahala N Mansury, selain menyiapkan strategi, perseroan juga masih memiliki pondasi bisnis yang kuat.
Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal ( capital adequacy ratio /CAR) sebesar 17,32 persen dan rasio kecukupan likuiditas ( liquidity coverage ratio /LCR) yang tercatat sebesar 136,31 persen.
"Kami optimistis target laba Rp3 triliun pada tahun ini akan tercapai karena didukung pondasi bisnis yang kuat dan lebih hati-hati serta potensi bisnis yang masih besar," ujar Pahala seperti dikutip Bisnis di Jakarta, Senin (17/2).
Pahala juga menjelaskan berbagai strategi yang menjadi fokus , yakni peningkatan produktivitas. Perseroan akan memaksimalkan berbagai platform termasuk terkait proses kredit dan infrastruktur data.
Strategi lainnya, yaitu mengembangkan model bisnis baru untuk dana ritel dan  wholesale funding . terus meningkatkan digitalisasi dan otomatisasi pada tahun ini.
"Kami juga akan memaksimalkan kemitraan untuk membangun ekosistem di sektor properti dan perumahan," kata Pahala.
Meski bisnis 2020 masih dibayangi kondisi perlambatan ekonomi. Namun, memiliki peluang bisnis yang terbuka lebar.
Berbagai sentra muncul dari tren urbanisasi, peningkatan kelas menengah, pengembangan infrastruktur, hingga pemindahan ibu kota negara.
Selain itu, potensi perumahan di tipe rumah berkisar Rp150 juta-Rp300 juta masih jauh dari titik jenuh. Era  digital disruption  yang kian menguat juga menjadi bisnis menarik bagi perseroan terutama dalam mengembangkan lini digitalnya.
Dengan varian strategi dan peluang itu, yakin mampu mencatatkan pertumbuhan kredit di level 10 persen secara tahunan ( year-on-year /yoy).
pada tahun ini telah meluncurkan produk  bundling  dana yang menawarkan berbagai kemudahan. Dengan produk anyar tersebut, juga optimistis dana pihak ketiga (DPK) bisa dibidik naik berkisar 13 persen hingga 15 persen yoy dan aset meningkat 6 persen hingga 8 hingga yoy. (winardi)

Sumber : Admin