Meski Terdampak Corona, Kinerja Operasional ELSA Masih Normal
Friday, April 03, 2020       10:59 WIB

Ipotnews - PT Elnusa Tbk () mengakui tahun ini penuh tantangan lantaran tak hanya harga minyak dunia yang anjlok tapi juga pandemi virus corona.
Menurut Head of Corporate Communications , Wahyu Irfan, kondisi saat ini bakal berdampak terhadap perusahaan migas ataupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama ( KKKS ).
Akibatnya, aktivitas eksplorasi migas akan tertahan, sehingga bakal berdampak pada penurunan aktivitas jasa penunjang migas. Kendati begitu, Wahyu mengaku bahwa kinerja operasional secara umum masih berjalan normal hingga sekarang. Namun, pihaknya tetap melakukan upaya mitigasi sambil mencermati kondisi aktual perkembangan virus corona dan harga minyak dunia.
Wahyu juga menyebut, salah satu yang sedang dikaji ialah perubahan sejumlah target di tahun ini, baik dari sisi operasional, kinerja keuangan maupun anggaran belanja modal atau  capital expenditure  (capex).
"Secara umum masih berjalan normal hingga saat ini dengan tetap memperhatikan pencegahan Covid-19. Beberapa perlu penyesuaian tambahan. Untuk perubahan target sedang dalam kajian," kata Wahyu seperti dikutip KONTAN, Kamis (2/4).
Tapi jika hanya terkait penurunan harga minyak dunia, hal itu lebih siap diantisipasi. Apalagi, kontrak-kontrak yang dipegang saat ini diraih sebelum penurunan harga minyak terjadi, sehingga dampak ke kinerja masih bisa terjaga. Hanya saja, sekarang kondisinya menjadi jauh lebih rumit.
Kompleksitas terjadi lantaran ada dampak dari pandemi virus corona, antara lain menyebabkan sejumlah pekerjaan jadi terhambat, bahkan terjadi penundaan. Di tengah kondisi sekarang, harga minyak pun bisa bergerak dinamis, namun belum bisa dipastikan kapan bisa kembali stabil merangkak naik.
Di tengah kondisi tersebut, akan semakin fokus untuk menggarap diversifikasi portofolio agar tetap bisa menopang kinerja . Khususnya untuk menggenjot lini jasa distribusi dan logistik energi.
"Saat hulu migas menurun, hilir migas umumnya meningkat. Pada momen ini kami menggenjot jasa distribusi dan logistik energi, sehingga bisa menopang kinerja," paparnya.
Adapun, pada awal tahun ini menargetkan bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 9 triliun di sepanjang 2020. Sedangkan untuk mendukung rencana kerjanya, menganggarkan capex sebanyak Rp 1,4 triliun di tahun ini. (winardi)

Sumber : Admin