Mikrodroplet Aerosol Bukan Pembawa Virus yang Efisien: Studi
Wednesday, October 28, 2020       17:55 WIB

Ipotnews - Hasil studi Van der Waals-Zeeman Institute, Universitas Amsterdam menunjukkan bahwa mikrodroplet aerosol, - partikel kecil yang bertahan di udara setelah seseorang berbicara, batuk, atau bersin - tidak cukup efisien dalam menyebarkan virus yang menyebabkan COVID-19.
Hasil studi yang dipublikasikan di Physics of Fluids itu, menggunakan pemodelan transmisi SARS -CoV-2 di ruang terbatas.
Fisikawan dan dokter medis yang melakukan studi itu menggunakan teknologi laser untuk mengukur distribusi tetesan yang tersebar ke udara saat orang berbicara atau batuk. Penggunaaan teknologi sinar laser memungkinkan para peneliti untuk mengukur bagaimana tetesan menyebar dan seberapa besar kemungkinan mereka menyebarkan SARS -CoV2.
Menurut Daniel Bonn, salah satu penulis dan direktur institut, meskipun tetesan mikro yang melayang di udara tidak bebas risiko, namun ukurannya yang kecil mengandung lebih sedikit virus daripada  droplet  yang lebih besar yang diproduksi ketika seseorang batuk, berbicara, atau bersin langsung di depan kita
"Berdasarkan wawasan saat ini, kami melihat bahwa dari segi aerosol sebenarnya relatif aman untuk masuk ke gedung-gedung modern yang berventilasi baik, seperti bandara, stasiun kereta, perkantoran modern, dan lain-lain," kata Bonn, seperti dikutip laman  medicalxpress.com .
"Ventilasi modern membuat risiko infeksi aerosol tidak terlalu besar. Jumlah virus dalam droplet berukuran kecil relatif sedikit. Artinya, akan menjadi berbahaya jika Anda berada di ruangan yang berventilasi buruk untuk waktu yang relatif lama dengan orang yang terinfeksi atau setelah orang yang terinfeksi batuk di sana," Bonn menambahkan.
Menurut para peneliti, jika seseorang memasuki ruangan beberapa menit setelah seorang pembawa virus korona yang bergejala ringan batuk di ruangan itu, kemungkinan terinfeksi "agak rendah". Dan akan lebih rendah lagi jika pembawa virus itu hanya berbicara.
Temuan tersebut, kata Bonn, mendukung keefektifan penggunaan masker, jarak sosial, dan tindakan lain yang menargetkan penyebaran tetesan yang lebih besar.
Droplet ketika seseorang berbicara ataubatuk ringan,"Begitu besar sehingga akan jatuh ke tanah kira-kira dalam rentang satu meter dari mulut Anda," katanya. "Jika Anda ingin meminimalkan risiko infeksi, Anda tidak hanya perlu menjaga jarak 6 kaki, atau 1,5 meter, tetapi juga memastikan ruangan Anda berventilasi baik. Dan cuci tangan Anda."
Para peneliti mengakui temuan studi itu "selalu subjektif". Tapi, kata Bonn, penulis berharap hasil studi ini akan memberikan beberapa konteks yang tepat agar orang mempertimbangkan keselamatan mereka selama pandemi. (medicalxpress)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA