Minim Katalis Positif, Koreksi Mingguan IHSG Capai 1,04 Persen 
Friday, January 22, 2021       16:04 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengalami pelemahan pada minggu ini (WoW). Minimya katalis positif membuat IHSG melemah selain pelaku pasar juga melakukan profit taking.
Mengutip data Ipotnews, IHSG pada Jumat (22/1) ditutup pada level 6.307,13. Posisi tersebut mengalami pelemahan -1,04% dibandingkan pada Jumat minggu lalu (15/1) yang ditutup pada level 6.373,41.
Pencapaian ini menurun dibandingkan minggu lalu. Pada Jumat (15/1), IHSG ditutup dengan mengalami penguatan mingguan sebesar 1,85% dibandingkan Jumat (8/1) yang ditutup pada level 6.257,84.
Pada minggu sebelumnya lagi, IHSG bahkan mengalami penguatan yang cukup besar. Pada Jumat (8/1), IHSG mengalami penguatan mingguan sebesar 4,66% dibandingkan 30 Desember 2020 yang ditutup pada level 5.979,07.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan IHSG mengalami pelemahan pada minggu ini karena mininya faktor yang bisa menjadi katalis positif minggu ini. "Praktis selain pelantikan Joe Biden, belum ada faktor baru yang bisa mendorong penguatan IHSG , baik dari dalam dan luar negeri," kata Hans saat dihubungi Ipotnews, Jumat sore.
Selain itu, pelaku pasar kini melakukan aksi profit taking. Sebab pada minggu-minggu sebelumnya, IHSG sudah mengalami penguatan cukup signifikan. "Ini juga mendorong pelemahan yang terjadi pada minggu ini," ujar Hans.
Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) di Jawa-Bali. PPKM diperpanjang selama 14 hari, mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021. Sementara, PPKM periode pertama baru akan berakhir pada Senin (25/1/2021). "Bapak Presiden meminta agar pembatasan kegiatan masyarakat ini dilanjutkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat memberikan keterangan pers, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/1).
Daerah sasaran PPKM masih sama, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Namun, ada perbedaan peraturan yang akan diterapkan pada masa perpanjangan PPKM . Waktu operasional pusat perbelanjaan, mal dan restoran diperpanjang satu jam.
Menurut Hans, tetap saja kebijakan ini tidak memuaskan para pengusaha mall dan ritel. Selain itu, PPKM ini dilihat pelaku pasar juga memperpanjang pembatasan akvititas ekonomi dan bisnis. Ini membuat pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 menjadi melambat.
"Ini juga menjadi sentimen negatif yang membuat IHSG akhirnya mengalami pelemahan dalam minggu ini," tutup Hans.
(Adhitya)

Sumber : Admin