Momentum Harga Melesu, Direksi Tambah Kepemilikan Saham BBCA
Tuesday, August 13, 2019       20:00 WIB

SEMARANG -- Momentum koreksi harga saham PT Bank Central Asia Tbk. () tak dilewatkan oleh pemegang saham untuk menambah portofolionya. Salah satu pihak yang rajin melakukan pembelian ialah direksi itu sendiri. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (13/8/2019), Corporate Secretary Bank Central Asia Jan Hendra melaporkan transaksi pembelian saham oleh Henry Koenaifi, yang juga menjabat sebagai Direktur . Henry melakukan pembelian saham pada 6 Agustus 2019, dengan jumlah 16.900 lembar dan harga Rp29.550 per saham. Artinya, dia harus merogoh kocek sebesar Rp499,39 juta. "Kepemilikan sahamnya di pun meningkat menjadi 1.041.883 lembar dari sebelum transaksi sebesar 1.024.983 lembar," papar Jan Hendra, Selasa (13/8/2019).
Pada tanggal yang sama, yakni 6 Agustus 2019, saham ditutup di harga Rp29.400. Ini merupakan level terendah sejak 8 Juli 2019, yang juga bertengger di posisi Rp29.400. Hari ini, saham terkoreksi 0,41 persen atau 125 poin menjadi Rp30.075. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp741,50 triliun, dengan Price to Earning Ratio (PER) 28,84 kali. Selama sepekan, harga menguat 2,3 persen, dan masih dalam tren menanjak sepanjang 2019 sebesar 15,67 persen. Secara year to date (ytd), harga bergerak di rentang Rp25.575--Rp31.450. Sebelumnya, pada 25 Juli 2019, Direktur Vera Eve Lim juga menambah portofolio sahamnya sebanyak 9.600 lembar, dengan harga Rp31.250 per saham. Artinya, dia harus membayar transaksi sejumlah Rp300 juta. Kepemilikan Vera di pun meningkat menjadi 57.348 lembar, dari sebelumnya 47.748 lembar. Status kepemilikan saham adalah langsung. Saat ini, mayoritas saham atau sebesar 54,94 persen dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan, perusahaan entitas Group Djarum. Kepemilikan investor publik sebesar 43,11 persen.

Sumber : BISNIS.COM