Muncul Risiko Penularan, Obligasi Dollar Perusahaan Indonesia Melorot
Thursday, July 18, 2019       17:19 WIB

Ipotnews - Turunnya nilai obligasi dolar dari dua perusahaan besar di Indonesia memunculkan sentimen risiko penularan terhadap nilai obligasi dari perusahaan Indonesia dengan peringkat lebih rendah.
Data Bloomberg menunjukkan, obligasi perusahaan properti Indonesia seperti Alam Sutera dan Modernland Overseas Pte tergelincir pada Kamis pagi terpengaruh oleh permasalahan pembayaran utang perusahaan properti lain di Indonesia, APL Realty Holdings.
Fitch Rating memangkas rating utang PT Agung Podomoro Land Tbk () sebagai penjamin penerbitan obligasi anak usahanya APL Realty Holdings Pte.Ltd. dan beberapa anak usaha lainnya. Nilai obligasi APL merosot 20 poin, karena penurunan peringkat kredit induknya.
Dalam pemaparannya Fitch Rating menyatakan penurunan rating tersebut mencerminkan risiko likuiditas dan refinancing yang meningkat menyusul penundaan rencana  funding  pada Mei 2019, dengan maksud untuk  refinancing  surat utang domestik jangka pendek yang telah jatuh tempo serta membayar utang sindikasi senilai Rp1,178 triliun.
Sebelumnya, S&P Global Ratings memangkas peringkat kredit obligasi dolar yang dijual oleh anak perusahaan produsen tekstil Indonesia, PT Delta Merlin Dunia Tekstil anak perusahaan Duniatex Group, setelah gagal membayar pinjaman yang sudah jatuh tempo pada 10 Juli lalu. Obligasi perusahaan ini anjlok hampir 70 sen dolar setelah gagal membayar pinjaman yang diterbitkan Maret lalu.
Permasalahan pembayaran utang itu muncul ketika analis dan investor mulai menyoroti permasalahan yang muncul di  emerging market,  di tengah rekor penerbitan surat utang perusahaan Asia sepanjang tahun ini.
"Kita telah melihat penularan dari masalah utang berimbal hasil tinggi Delta Merlin Dunia Tekstil yang menyebar di Indonesia," kata Owen Gallimore, kepala strategi kredit di Australia & New Zealand Banking Group, Singapura. "Masalah utang perusahaan telah memicu kepanikan tata kelola perusahaan dalam jangka pendek," imbuhnya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (18/7).
Berdasarkan pengematan Bloomberg beberapa obligasi Indonesia yang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir antara lain;
  • o Obligasi dolar Alam Sutera dengan masa jatuh tempo 2022, hingga sore ini turun 1,3 persen menjadi 95,3 sen dolar, dan telah membukukan penurunan selama lima hari berturut-turut.
  • o Obligasi Modernland Overseas Pte jatuh tempo 2024, turun 0,6 sen menjadi 94,9 sen dolar, dan telah jatuh selama empat hari berturut-turut.
  • o Obligasi dolar Jababeka International jatuh tempo 2023, naik 1,5 sen menjadi 89,2 sen dolar, membalikkan penurunan setelah anjlok 5 sen dolar pada akhir pekan lalu. (Bloomberg)

Sumber : Admin