Nasihat untuk Perencanaan Pensiun dari Tiga `Financial Guru` Terbaik Dunia
Sunday, January 09, 2022       10:00 WIB

Perencanaan pensiun ( retirement planning ) merupakan suatu hal yang relatif baru bagi sebagian besar orang Indonesia. Terlebih lagi, teknik dan strategi perencanaan pensiun di Indonesia, jika ada, telah berubah sangat cepat dalam satu atau dua dekade ini.
Jika dahulu seorang karyawan akan pensiun dengan mendapatkan jaminan manfaat pensiun yang telah pasti besarnya (berdasarkan besarnya gaji terakhirnya), saat ini seorang karyawan akan pensiun dengan berapa pun jumlah dana yang terkumpul dalam rekening pensiunnya.
Mengapa demikian? Karena perusahaan-perusahaan besar yang memiliki program pensiun untuk karyawannya, dahulu hanya menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti ( PPMP ), di mana manfaat yang akan diterima oleh karyawan sudah ditetapkan lebih dahulu dan sifatnya tetap (pasti). Pada Program Pensiun Manfaat Pasti, manfaat ( benefit ) yang diterima oleh karyawan yang memasuki usia pensiun (ditetapkan dalam peraturan kerja perusahaan) telah ditetapkan sebagai kelipatan dari gaji terakhir karyawan.
Jika Dana Pensiun yang dikelola oleh perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk membayarkan pensiun bagi karyawannya, maka uang pembayaran pensiun itu akan menjadi kewajiban perusahaan (tercermin pada laporan keuangan perusahaan), yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada Dana Pensiun (sekali pun kegagalan Dana Pensiun untuk menyediakan dana tersebut diakibatkan karena kegagalan investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun tersebut).
Saat ini, karena ada resiko kegagalan pengembangan dana pensiun, yang ikut mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, dan hal-hal lainnya, maka Program Pensiun Manfaat Pasti ( Defined Benefit ) sudah jarang sekali diberikan oleh perusahaan untuk karyawannya. Sebagai gantinya, perusahaan menyediakan Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution) untuk karyawannya, dimana perusahaan tidak lagi menjamin tersedianya dana bagi Dana Pensiun, tetapi sebaliknya besarnya Dana Pensiun yang dimiliki karyawan adalah sebesar iuran yang telah disetorkannya ke dalam Dana Pensiun dan hasil pengembangannya.
Jika Anda memiliki akses ke Perencana Keuangan (Financial Planner) professional, Anda dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk meminta nasehatnya tentang perencanaan pensiun yang paling tepat untuk usia Anda dan gaya hidup yang Anda inginkan pada waktu pensiun nanti.
Pada umumnya, perencana keuangan professional akan memberikan saran kepada Anda mengenai (1) Menabung sebagian uang penghasilan (atau lebih baik lagi berinvestasi), (2) Mempersiapkan dana darurat untuk keadaan yang tidak terduga, (3) Membayangkan gaya hidup yang diinginkan pada waktu pension nanti, (4) Memperkirakan biaya-biaya pada waktu pensiun, (5) Mempersiapkan langkah-langkah untuk mencapai target Dana Pensiun yang harus dimiliki.
Di bawah ini kami sajikan saran untuk perencanaan pensiun dari tiga orang Financial Guru terkenal di dunia, yaitu  Robert Kiyosaki, Jack Bogle, dan Warren Buffet .
Robert Kiyosaki: Pikirkan arus kas ( Think cash flow )
Ada terlalu banyak hal yang tidak diketahui dalam perencanaan pensiun sehingga kita tidak boleh memandang angka-angka pada buku tabungan sebagai bilangan yang statis, kata Robert Kiyosaki. Sebaliknya, berinvestasilah dalam aset yang menghasilkan pendapatan, seperti properti untuk disewakan, saham-saham perusahaan yang membagikan dividen, dan pembayaran royalti.
There are too many unknowns in retirement planning to look at your savings as a static number," says Robert Kiyosaki. Instead, invest in an asset that create an income, such as rental real estate, dividend paying stocks, and royalties. 
Jack Bogle: Masalahnya ada pada biaya-biaya (fees)... ( It's the fees, stupid )
Jack Bogle pikir bahwa investor dana pensiun (pribadi) rata-rata akan mendapatkan manfaatnya jika mereka berkonsentrasi pada biaya-biaya ( fees ), karena biaya-biaya dapat memakan hingga 50% dari pendapatan investasi dalam jangka panjang. Sarannya adalah untuk berinvestasi pada reksadana yang memiliki rasio biaya-biaya tidak lebih dari hingga 1% untuk reksadana bersifat ekuitas dan hingga 1% untuk reksadana pendapatan tetap.
 Jack Bogle thinks that the average retirement investor would be well advised to focus on fees since they can eat up over 50% of earnings on investments over the long haul. His advice is to invest in funds with expense ratios of no more than to 1 percent for stocks and to 1% for bonds. 
Warren Buffett: Jagalah investasimu tetap sederhana ( Keep it simple )
Jika Anda bertanya di manakah Warren Buffett akan menginvestasikan uang pensiunnya jika ia belum melakukannya? Tidak perlu mencari jauh-jauh tapi lihat saja pada rencana pensiun yang telah ia siapkan untuk istrinya jika ia telah tiada. Ia telah menginstruksikan wali amanat istrinya untuk menginvestasikan uangnya 90% ke dalam reksadana indeks S&P 500 dan 10% lagi ke dalam obligasi pemerintah berjangka waktu pendek. Ia merasa bahwa reksadana index akan membuat uang istrinya bukan saja terdiversifikasi tetapi juga terinvestasi dengan baik, sementara obligasi-obligasi akan melindungi istrinya dari penurunan pasar yang tajam.
 If you were wondering how Warren Buffet would invest for retirement if he weren't, look no further than the plans that he has laid out for his wife after he has gone. He has instructed her trustee to invest 90% in S&P 500 Index Fund and 10% in short term government bonds. He feels that index fund will keep her money diversified but invested well, while the bonds will protect her against a big market downturn .
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA