Nikel dan Timah Melambung Didorong Pengetatan Pasokan Global
Friday, November 26, 2021       04:26 WIB

Ipotnews - Nikel mendekati level tertinggi tujuh tahun dan timah mencapai rekor tertinggi sebelum mengambil nafas, Kamis, keduanya didorong persediaan yang rendah, yang menunjukkan ketatnya pasokan dan upaya China untuk menopang ekonominya mendukung prospek permintaan.
Harga bergerak turun dari puncaknya ketika perdagangan dimulai kembali pada pukul 20.00 WIB di China, di mana meski ada janji dukungan negara, sektor properti bergulat dengan krisis utang.
Harga patokan nikel di London Metal Exchange (LME) turun 0,8% menjadi USD20.685 per ton pada pukul 24.00 WIB, setelah mencapai USD21.100 per ton, tepat di bawah level tertinggi bulan lalu, yakni USD21.425, demikian laporan  Reuters,  di London, Kamis (25/11) atau Jumat (26/11) dini hari WIB.
Timah LME merosot 1,1% menjadi USD39.530 per ton setelah melesat ke rekor tertinggi di USD40.680.
Nikel digunakan dalam  stainless steel  dan melambung sekitar 25% tahun ini. Timah digunakan dalam solder untuk elektronik dan harganya hampir dua kali lipat sejak awal 2021.
"Tingkat persediaan telah turun drastis. Ini mendukung permintaan yang kuat," kata analis Commerzbank, Daniel Briesemann.
"China juga tampaknya terbuka untuk lebih banyak dukungan kebijakan fiskal selama beberapa bulan ke depan. Ini akan menghasilkan permintaan logam yang lebih kuat."
Namun, harga sekarang sangat tinggi sehingga ruang lingkup untuk kenaikan cepat lebih lanjut jadi terbatas, papar dia.
Logam dasar telah reli sejak pandemi Covid-19 dimulai pada awal 2020, didukung stimulus ekonomi dari pemerintah di seluruh dunia.
Persediaan nikel berdasarkan waran di gudang yang terdaftar di LME turun menjadi 62.304 ton dari 200.000 ton pada April.
Stok timah berdasarkan waran LME meningkat menjadi 1.000 ton dari level terendah bersejarah, 255 ton, pada Oktober tetapi tetap jauh di bawah level biasanya.
Perekonomian Amerika Serikat berakselerasi, tetapi lonjakan infeksi virus korona mengancam pertumbuhan Jerman.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, tembaga turun 0,5% menjadi USD9.789,50 per ton, aluminium naik 0,6% menjadi USD2.720 per ton, seng melemah 0,5% menjadi USD3.307 per ton dan timbal menguat 0,7% menjadi USD2.280 per ton. (ef)

Sumber : Admin