OPEC Buka Peluang Pelonggaran Produksi, Harga Minyak Turun Terburuk
Saturday, May 26, 2018       11:42 WIB

Ipotnews - Harga minyak turun tajam pada trading akhir pekan ini. Hal ini terjadi karena Arab Saudi dan Rusia mendiskusikan penurunan produksi. Kesepakatan pengendalian produksi OPEC dan Rusia telah mendorong kenaikan harga ke posisi tertinggi sejak 2014.
Harga minyak Brent turun 2,35 USD atau 3 persen ke posisi 76,44 USD per barel. Sedangkan secara mingguan harga minyak Brent turun 2,7 persen per akhir pekan ini merupakan koreksi mingguan terburuk sejak awal April tahun ini. Kontrak harga tertinggi Brent di harga 80,50 USD per barel yang adalah harga terbaik sejak 2014.
Sementara itu harga minyak WTI tumbang 2,83 USD atau 4 persen ke harga 67,88 USD per barel. Secara mingguan harga minyak WTI turun 4,9 persen yang merupakan pelemahan terburuk sejak awal Februari tahun ini.
Diskon harga antara WTI terhadap Brent tertekan menjadi 8,60 USD per barel, paling berjarak jauh sejak 17 Mei. Gap harga ini juga belum pernah terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Menteri Energi Rusia dan Arab Saudi menggelar meeting di kota St.Petersburg untuk mendiskusikan perjanjian pasokan minyak global yang telah disepakati selama 17 bulan. Pertemuan keduanya terjadi menjelang meeting penting OPEC di kota Wina pada bulan depan.
Para pejabat setingkat menteri dari kedua pihak bersama-sama dengan mitra dari Uni Emirat Arab, membicarakan kenaikan produksi sekitar 1 juta barel per hari, demikian seorang sumber reuters membocorkan informasi.
Analis pada lembaga riset komoditi ClipperData, Matt Smith mengatakan setelah mencapai level tertinggi 80 USD per barel yang adalah level psikologis, pelaku pasar melihat tekanan yang terjadi kemarin (Kamis) dan kemudian retorika Saudi dan Rusia memperburuk aksi jual hari ini (Jumat akhir pekan).
Persediaan minyak global telah turun dalam setahun terakhir seiring kebijakan pemangkasan produksi yang dimotori OPEC . Kini produksi mulai didorong penurunan produksi minyak Venezuela secara dramatis.
Prospek sanksi baru terhadap Iran setelah USA menarik diri dari perjanjian program nuklir dengan negara tersebut terus menopang pergerakan harga pada pekan-pekan terakhir ini. Hal ini terjadi bahkan ketika produksi minyak USA meningkat, Produksi minyak USA per akhir Februari 2018 mencapai 10,3 juta barel per hari yang merupakan sebuah rekor.
(reuters/mk)

Sumber : admin