OPEC Diprediksi Lanjutkan Pembatasan Produksi, Minyak Melambung
Tuesday, December 03, 2019       04:09 WIB

Ipotnews - Minyak berjangka melonjak, Senin, di tengah isyarat Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya mungkin sepakat untuk memperdalam pemangkasan produksi pada pertemuan pekan ini, selain itu menggeliatnya aktivitas manufaktur di China menunjukkan permintaan yang lebih kuat.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Februari, patokan internasional, naik 0,7%, atau 43 sen, menjadi USD60,92 per barel, demikian laporan  Reuters , di New York, Senin (2/12) atau Selasa (3/12) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melambung 1,4% menjadi USD55,96 per barel.
Penguatan harga minyak terpangkas karena Wall Street menyusut setelah data menunjukkan aktivitas pabrik AS merosot pada November dan juga karena Presiden Donald Trump secara tak terduga mengumumkan rencana untuk memberlakukan kembali tarif baja dan aluminium dari Argentina dan Brasil.
Trump "menuduh kedua negara memanipulasi mata uang mereka sehingga merugikan petani AS, sekali lagi menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua masalah perdagangan," kata Craig Erlam, analis OANDA Eropa.
OPEC dan produsen sekutunya, termasuk Rusia, diperkirakan memperpanjang pembatasan produksi pekan ini dan dapat memangkas tambahan 400.000 barel per hari (bph) atau lebih, kata dua sumber. Menteri OPEC akan bertemu di Wina, Kamis, dan kelompok OPEC + yang lebih luas akan berkumpul Jumat.
"Ada diskusi tentang pemangkasan yang lebih dalam," kata sumber OPEC , mengutip proyeksi untuk "peningkatan stok yang besar pada semester pertama tahun ini - kita perlu mengawasi hal itu."
Kesepakatan kelompok OPEC + untuk memangkas pasokan hingga 1,2 juta barel per hari dimulai Januari dan berakhir Maret 2020. Tidak pasti apakah OPEC + akan setuju untuk memperdalam pembatasannya. Beberapa negara dalam kartel ini khawatir tindakan untuk mendukung harga ini akan mendorong lebih banyak produksi AS.
"Saudi tampaknya berniat mempertahankan pengurangan  output  yang ada sambil memperpanjang kesepakatan sampai pertengahan tahun depan," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
"Setiap ada tanda ketidakpuasan antara produsen akan mengirimkan sinyal negatif dan bakal memberikan tekanan signifikan pada harga minyak," kata Tamas Varga dari broker minyak PVM. "Kami percaya ini tidak mungkin terjadi."
Produksi AS pada September meningkat ke rekor 12,46 juta bph, menurut laporan pemerintah yang dirilis Jumat.
"Pemotongan yang lebih dalam dapat meningkatkan harga, yang akan menghasilkan lebih banyak produksi  shale-oil  AS dan itu tidak membantu," kata sumber OPEC .
Mendukung harga minyak adalah data aktivitas pabrik China yang di luar dugaan kembali ke jalur pertumbuhan pada November karena permintaan domestik meningkat didorong langkah-langkah stimulus Beijing yang dipercepat. (ef)

Sumber : Admin