Optimalisasi Dana Darurat di Masa Pandemi
Wednesday, December 16, 2020       16:42 WIB

Pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia melambat, tak terkecuali Indonesia. Krisis menjadi tema besar di 2020, baik itu krisis kesehatan dan/atau krisis ekonomi. Perlambatan ekonomi menyebabkan hampir seluruh negara memasuki fase resesi ekonomi, suatu kondisi yang identik dengan penurunan aktivitas bisnis dan kegiatan usaha, yang bisa berdampak pada turunnya profit perusahaan dan meningkatnya tingkat pengangguran.
Menyikapi hal ini, di saat 'krisis' kita perlu menyadari bahwa dana darurat menjadi alokasi aset keuangan yang sangat penting untuk dipersiapkan setiap orang. Mungkin ada beberapa orang yang berpikir "Vaksin sebentar lagi kok". Yap, kalian benar. Vaksin memang sudah di depan mata, tapi kembali lagi kita tidak akan pernah tahu kapan kondisi 'krisis' seperti ini akan terjadi lagi.
Jadi, yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Dana darurat bisa menjadi  financial safety net  di tengah ketidakpastian dan tingkat instabilitas yang semakin tinggi di masa krisis. Jangan sampai ketidaksiapan kita dalam memiliki dana daruratmalah akan menimbulkan kesulitan finansial nantinya.
Pertama-tama, dalam piramida perencanaan keuangan, dana darurat adalah pondasi paling dasar yang harus dipenuhi dalam mempersiapkan perencanaan finansial kita. Fungsi utama dari dana darurat adalah untuk meng- cover  kebutuhan-kebutuhan mendesak yang tidak kita rencanakan sebelumnya, seperti misalnya sakit, kecelakaan atau kehilangan pekerjaan.
Gak mau kan berada di kondisi seperti itu, dan terpaksa harus berutang dulu karena tidak punya dana yang cukup? Dengan memiliki dana darurat, otomatis kita bisa meminimalisir terjadinya risiko finansial di masa depan nanti. Lalu, bagaimana  sih  caranya agar kita bisa mempersiapkan dan mengelola dana darurat secara lebih optimal? Yuk simak tiga tips berikut ini!
#1 - Tentukan Berapa Jumlah Dana Darurat yang Dibutuhkan
Sebelum merencanakan berapa jumlah dana darurat yang ingin kamu capai, kamu harus tau berapa rata-rata pengeluaran kamu setiap bulannya dan pada jumlah berapakah kamu bisa merasa aman dengan porsi dana darurat yang akan dipersiapkan. Buat kamu yang masih  single , direkomendasikan untuk punya dana darurat setidaknya 3-6x dari pengeluaran rutin bulanan, dan untuk yang sudah menikah, minimal 9-12x dari pengeluaran rutin bulanan.
#2 - Bedakan Rekening Dana Darurat dengan Rekening Transaksi Harian
Buatlah rekening khusus untuk dana darurat, yang terpisah dari rekening utama atau rekening transaksi harian, supaya dana darurat kamu tidak tercampur, dan akhirnya malah digunakan untuk hal-hal yang tidak darurat. Selain bisa lebih tahan godaan, kamu bisa lebih  on-track  jika sedang dalam tahapan mempersiapkan dana darurat.
#3 - Kombinasikan Instrumen Penempatan Dana Darurat dengan Reksa Dana
Untuk mendapatkan  return  yang lebih optimal, kamu bisa mengkombinasikan penempatan dana darurat kamu dengan produk investasi seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana obligasi yang memiliki risiko rendah dan pergerakan yang cenderung lebih stabil. Dengan membagi alokasi penempatan dana darurat pada instrumen reksa dana, dana darurat yang kita siapkan tetap akan bertumbuh secara lebih optimal. Kalau hanya disimpan di tabungan saja, ada risiko dana yang kita kumpulkan akan tergerus inflasi.
Reksa dana pasar uang memiliki indikasi return yang lebih tinggi dari deposito dan tabungan, karena alokasi utamanya ada pada aset keuangan yang memiliki risiko dan volatilitas rendah, sehingga pertumbuhan investasinya hampir selalu positif dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, reksa dana pasar uang juga sangat likuid sehingga mudah dicairkan kapan saja dan cocok untuk digunakan sebagai alternatif penyimpanan dana darurat.
Salah satu reksa dana yang dikelola oleh Trimegah, yaitu Reksa Dana Kas 2 memberikan potensi  return  4,5 - 5,5% p.a. dan menawarkan fasilitas pencairan  T+1 settlement , dimana dana akan diterima di rekening investor keesokan harinya setelah melakukan pencairan (Jika dilakukan sebelum  Cut   of Time  & transaksi dijalankan pada hari bursa) .  Dengan fitur ini, investor dapat memenuhi kebutuhan dana  cash  dengan cepat.
Selain reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi juga bisa menjadi pilihan dalam penempatan dana darurat, walaupun porsi alokasinya mungkin jauh lebih rendah dibandingkan dengan tabungan ataupun reksa dana pasar uang.
Kamu bisa menempatkan dana darurat pada reksa dana obligasi yang memiliki strategi pengelolaan yang lebih stabil dalam jangka menengah dan jangka panjang, seperti misalnya reksa dana obligasi dengan alokasi asset utama pada obligasi perusahaan yang lebih  less-volatile.  Di Trimegah Asset Management, Reksa Dana Dana Tetap 2 adalah reksa dana obligasi yang berfokus pada obligasi perusahaan dengan strategi investasi  stability over volatility . Dengan indikasi  return  reksa dana sebesar 7- 9% p.a, kamu bisa mengkombinasikan penempatan dana darurat kamu pada produk ini.
Kedua reksa dana dari Trimegah Asset Management tersebut bisa didapatkan pada Aplikasi IPOTFund dengan minimal pembelian IDR 100.000 saja.  Yuk , persiapkan dana darurat-mu bersama dengan Trimegah Asset Management.
 Sumber: PT Trimegah Asset Management 

Sumber : PT Trimegah Asset Management