PTBA Bidik Volume Penjualan 2019 Tumbuh 15 Persen
Monday, September 16, 2019       14:17 WIB

Ipotnews - PT Bukit Asam (Persero) Tbk menargetkan total volume penjualan batubara di sepanjang 2019 mencapai 28,39 juta ton atau bertumbuh 15 persen (year-on-year) yang akan ditopang oleh peningkatan volume ekspor ke pasar premium.
Menurut Sekretaris Perusahaan , Suherman, target volume penjualan di 2019 sebesar 28,38 juta ton itu terdiri dari penjualan batubara domestik sebesar 13,67 juta ton dan penjualan ekspor 14,71 juta ton. Dia menyebutkan, peningkatan target penjualan ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batubara medium to high calorie ke pasar premium sebesar 3,8 juta ton.
"Total volume penjualan sebesar 28,38 juta ton tersebut meningkat 15 persen dari realisasi penjualan batubara secara full year di 2018," kata Suherman di Jakarta, Senin (16/9).
Sementara itu, lanjut Suherman, merencanakan produksi batubara di 2019 sebanyak 27,26 juta ton atau meningkat 3 persen dari realisasi tahun sebelumnya yang sebesar 26,36 juta ton. "Target angkutan pada 2019 menjadi 25,3 juta ton atau meningkat 12 persen dari realisasi angkutan kereta api di 2018," ucapnya.
Suherman menyatakan, guna mengoptimalkan pengangkutan batubara, bekerjasama.dengan PT Kereta Api Indonesia dan pada 2019 direncanakan menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batubara jalur kereta api Tanjung Enim-Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton/tahun beserta pengembangan Dermaga Kertapati.
Selain itu, kata dia, untuk proyek angkutan kereta api arah Tanjung Enim-Tarahan (Tarahan First Line) direncanakan selesai pada 2019 dengan kapasitas 20,3 juta ton/tahun dan selanjutnya menjadi 25 juta ton/tahun pada tahun 2020.
Lebih lanjut Suherman mengungkapkan, pada tahun ini menganggarkan dana investasi sebesar Rp 6,47 triliun yang terdiri atas, senilai Rp1,01 triliun untuk investasi rutin dan sisanya Rp5,46 triliun untuk investasi pengembangan.
Saat ini, proyek-proyek pengembangan adalah proyek gasifikasi/Hilirisasi Tambang Peranap (Coal to DME), Hilirisasi Tambang Tanjung Enim (Coal to Urea-DME-Polypropelene), PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, PLTU Feni Halmahera Timur dan proyek angkutan batubara.(Budi)

Sumber : admin